Urung Umumkan Calon Gubernur, Taufik Arbain Duga PDIP Bangun Posisi Tawar

0

PARTAI pemenang pemilu 2019 PDIP Perjuangan belum mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan.

MESKIPUN pasangan Sahbirin Noor dan Muhidin mengklaim PDIP mendukung di Pilkada serentak 9 Desember mendatang, namun hingga Kamis (3/9/2020) partai ‘Banteng’ ini bemum mengeluarkan Formulir B.1-KWK.

Akademisi FISIP ULM Dr Taufik Arbain mengatakan keputusan PDIP belum mengeluarkan keputusan final mengusung calon gubernur karena ingin mencari tandem tepat di level Pilkada Kabupaten dan kota.

“Tentu saja relasi tandem ini memungkinkan menjadi analisis strategis bagi tim pemenangan PDI-P Kalsel untuk berhitung pada kepentingan politik lima tahun mereka. Terlebih misalnya, PDI-P hanya kisaran 2-3 saja kader mereka menjadi calon Bupati dan wakil bupati/Walikota dari 7 Kabupaten/Kota di Kalsel,” ucap Taufik dalam rilis tertulisnya.

Bukan tanpa alasan, dia menyebut ketika ada perbedaan dukungan antara proses pilkada Provinsi dan Kabupaten/Kota tentu akan ada persoalan yang sensitif dalam relasi dan komunikasi politik antara pimpinan partai dan para calon Kepala Daerah.

Alasan lain kata Direktur Lembaga Survei Irdepost ini, karena PDIP masih hitung-hitungan berdasarkan hasil survei jika mengusung kader internal partai.

“Fakta ini pun berkaitan dengan kesiapan jaringan, tim sukses termasuk pendanaan. Saya kira PDIP memiliki sumber-sumber politis ini, hanya saja apakah calon dari kader yang mereka usung marketable dan atau belum saatnya,” ucap Taufik.

Baginya PDI-P tidak mungkin memasang calonnya baik level Provinsi maupun Kabupaten/kota sekadar main-main, gagah-gagahan tetapi tidak waja sampai ka puting.

“Kerena kader mereka adalah kader massif dan progresif, ini dibuktikan dalam pemilu 2019 lalu,” ujar doktor jebolan UGM ini.

Taufik juga menduka PDIP sedang membangun posisi tawar hingga injury time kepada calon kepala daerah dan waki kepala daerah, khususnya kontribusi yang akan diberikan kepada partai 2024 mendatang.

BACA JUGA : Poros Ketiga Pilgub Kalsel Urung Terbentuk: PPP Rekomendasi Denny, Muhidin Klaim Dukungan PDIP

“Saya kira ini merupakan cara strategis untuk menegaskan maruah partai,dan menegaskan partai tidak tergantung pada siapa-siapa.
Meskipun kondisi demikian sangat memungkinkan akan memunculkan anasir bahwa PDI-P tahun 2020 masih kekurangan kader untuk bertarung realistis dalam konteks berhadap-hadapan dengan incumbent,” imbuhnya.

Taufik meyakini, PDI-P akan melihat peluang kemungkinan menang dalam pertarungan sehingga kepada siapa dukungan itu akan berlabuh, sebab PDI-P tak akan pernah ketinggalan kereta, karena sangat paham soal timing politis.

“Tetapi di pilkada 2020, saya kira publik benar-benar tercengang dengan irama politik yang dimainkan PDI-P ini di saat saat injury time,” tandasnya. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.