TIGA kursi hasil raihan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPRD Kalimantan Selatan pada Pemilu Legislatif 2019, telah diserahkan ke kubu penantang petahana, H Denny Indrayana-Difriadi Darjat atau H2D.
“INSYA Allah, PPP sudah final mencalonkan H2D (Denny Indrayana-Difriadi Darjat). Jadi, tidak ada lagi spekulasi yang menyebut ada nama mantan Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) HM Aunul Hadi masuk dalam bursa calon yang disodorkan partai kami,” tegas Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha kepada jejakrekam.com, Senin (31/8/2020).
Ia menegaskan jelang masa pendaftaran Cagub-Cawagub Kalsel di KPU Kalsel pada 4-6 Desember 2020, hampir bisa dipastikan tak ada lagi spekulasi liar yang berpotensi membingungkan publik.
“Saat ini, H2D sudah membentuk tim pemenangan sampai kecamatan. Jadi, kami tidak mungkin menunggu sesuatu yang penuh dengan ketidakpastian,” tegas anggota Komisi I DPR RI ini.
BACA : Tunggu Sikap Politik PDIP, PPP Berhasrat Bikin Poros Baru di Pilgub Kalsel
Syaifullah menyatakan lagi pembentukan tim pemenangan untuk Denny-Difriadi sudah sinkron yang dimotori tiga parpol. Yakni, Partai Gerindra, PPP dan Partai Demokrat.
“Jadi, bikan waktunya lagi untuk berdebat. Kami ingin bekerja maksimal mengingat waktu yang semakin sempit, sekitar tiga bulan menuju hari pemungutan suara di pilkada serentak pada 9 Desember 2020 mendatang,” cetus mantan Sekretaris DPW PPP Kalsel ini.
Menurut Syaifullah, peluang untuk berkongsi dengan PDI Perjuangan nyaris tertutup, karena yang dihadapi jago tiga parpol ini adalah kubu incumbent; Gubernur Sahbirin Noor selaku Ketua DPD Partai Golkar Kalsel bersama mantan Walikota Banjarmasin H Muhidin yang juga Ketua DPW PAN Kalsel.
BACA JUGA : Beredar, Mardani Berduet dengan Syaifullah? Pengamat Politik : Wakili Banua Anam-Pesisir
“Jadi, lawan yang dihadapi bukan sembarang orang. Apalagi, incumbent yang jelas-jelas sudah start duluan. Tentu, kami punya strategi yang tak bisa dibocorkan ke publik,” tegas Syaifullah.
Matang dalam membaca peta politik Banua, politisi kawakan partai Kabah ini hakkul yakin hanya ada dua poros dalam perebutan kursi orang nomor satu dan dua di Pemprov Kalsel.
“Arah politik PDIP pun sepertinya sudah mengarah ke kubu incumbent. Apalagi, hingga kini, belum ada pembicaraan soal konsensus suksesi di pilkada 2020 ini dengan partai tersebut,” ungkap Syaifullah.
BACA JUGA : Poros Ketiga Pilgub Kalsel Urung Terbentuk: PPP Rekomendasi Denny, Muhidin Klaim Dukungan PDIP
Dalam kesempatan itu, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel ini pun menegaskan dirinya tetap konsentrasi untuk menjadi anggota parlemen Senayan Jakarta yang mewakili suara rakyat Banua di pusat. “Kita lebih nyaman di DPR RI saja,” kata Syaifullah.(jejakrekam)