Diuji Selasa Nanti di Jakarta, Rosehan Versus Paman Birin Berebut Tiket PDIP

0

DUA nama kini bersaing untuk memperebutkan tiket PDI Perjuangan agar bisa maju bertarung dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kalimantan Selatan pada Desember 2020 mendatang.

LEWAT suratnya, Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto dan Sekjen, Hasto Kirstiyanto memerintahkan kepada DPD PDIP Kalimantan Selatan untuk meminta dua nama segera mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel di Jakarta.

Agendanya, pada Selasa (18/8/2020), pukul 13.00 WIB hingga selesai di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam suratnya bernomor 1864/IN/DPP/VIII/2020, tertanggal 14 Agustus 2020, undangan itu pun diberikan hanya kepada dua nama.

BACA : Jika PDIP Berani Usung Kader Banteng, Peluang Menangkan Pilgub Kalsel Lebih Terbuka

Yakni, HM Rosehan Noor Bachri yang merupakan anggota DPRD Kalsel dari PDIP dan Gubernur Kalsel (petahana) Sahbirin Noor alias Paman Birin. Keduanya berebut tiket 8 kursi di DPRD Kalsel, hasil Pemilu 2019 yang diraih partai banteng moncong putih ini.

Sebelumnya, Rosehan dalam beberapa kesempatan menegaskan dirinya sebagai petarung siap untuk berlaga dalam Pilgub Kalsel, jika nantinya diberi kepercayaan oleh PDIP.

Bahkan, sejumlah nama hingga inisial KH mengemka sebagai pendamping HM Rosehan NB untuk maju sebagai pasangan calon Gubernur-Wagub Kalsel. Nama itu sempat dikaitkan dengan sosok Pangeran Khairul Saleh, anggota DPR RI dari Fraksi PAN.

Ada pula yang menyodorkan dengan sosok seorang ulama. Namun, Rosehan menegaskan bakal pendamping itu akan mampu mendulang suara terutama di wilayah Hulu Sungai. Bahkan, Rosehan juga dikabarkan bakal berduet dengan HM Aditya Mufti Ariffin, Ketua DPW PPP Kalsel yang juga eks anggota DPR RI.

BACA JUGA : Tunggu Keputusan DPP PDIP, Rosehan : Saya Ini Petarung, Siap Berlaga Jika Didukung!

Sementara itu, pengamat politik FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Setia Budhi mengakui manuver politik yang dimainkan PDIP di Kalsel cukup menarik.

“Hingga kini, PDIP belum berani mengumumkan siapa bakal calon Gubernur Kalsel yang akan diusungnya. Padahal, suara PDIP Kalimantan Selatan sangat signifikan sebagai pengusung,” tegas Setia Budhi kepada jejakrekam.com, Sabtu (15/8/2020).

Selaras politik yang ngambang itu juga terjadi dalam penentuan nama bakal calon Bupati Kotabaru. Menurut Setia Budhi, sikap politik PDIP yang terkesan masih galau justru merugikan partai pemenang Pemilu 2019.

“Padahal, jumlah kursi PDIP di DPRD Kotabaru terbanyak, bahkan kadernya bisa merebut kursi ketua dewan di sana,” cetus antropolog lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM).

BACA JUGA : Golkar Sudah Umumkan ‘Sang Jago’, PDIP Tunggu Keputusan Megawati Soekarnoputri

Menurut Setia Budhi, PDIP memiliki basis massa atau lumbung suara yang jelas, terutama di daerah pesisir seperti Kotabaru dan Tanah Bumbu.

“Inilah mengapa, penting bagi PDIP untuk berani mengusung kader sendiri baik di Pilbup Kotabaru maupun Pilkada Kalsel. Sebab, potensi PDIP berkoalisi dengan PKB sangat kuat tercipta, makanya para pemilih akan mempertanyakan kemana suara partai ini berlabuh?” cecar Setia Budhi.

Ia hakkul yakin jika PDIP berani mengusung kader sendiri, maka suara para pendukung parpol besutan Megawati Soekarnoputri ini akan lebih solid.

“Bagaimana pun, suara pemilih PDIP dalam Pemilu 2019 baik untuk pemilihan legislatif maupun presiden sangat menginginkan parpol ini mengusung kader sendiri,” tandas Setia Budhi.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.