Alat RT-PCR Akhirnya Tiba, Dinkes Targetkan 150 Spesimen Sehari

0

SETELAH ditunggu-tunggu hampir sebulan terakhir, alat Reverse Transcription- Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin akhirnya telah tiba.

ALAT uji spesimen untuk mendeteksi virus Corona (Covid-19) dalam tubuh seseorang ini dikabarkan tiba di Kota Seribu Sungai, tepatnya di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin pada Rabu (12/8/2020) lalu.

“Banjarmasin sudah punya alat PCR, dan hari Rabu tadi sudah sampai di RSUD Sultan Suriansyah,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi kepada awak media, Jumat (14/8/2020).

BACA : Memakan Anggaran Paling Besar, Alat RT-PCR Tak Kunjung Datang

Saat ini, kata Machli, alat RT-PCR tersebut masih dalam proses pengaturan sistem. Di samping itu juga, Dinkes Kota Banjarmasin kini tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bakal mengoperasionalkan alat itu.

Tujuannya, lanjut Machli, agar para tenaga medis ini nantinya bisa dioperasionalkan dengan benar. Serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

“Tentunya minggu depan sudah tahapan pada pelatihan tenaga yang akan mengerjakannya. Sekitar 5 orang dan butuh waktu 3-4 hari untuk melatihnya,” ujarnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin ini menargetkan alat uji swab tersebut sudah bisa dioperasionalkan pada bulan Agustus.

BACA JUGA : Anggaran Terus Bengkak, Pansus Covid-19 Patut Segera Dibentuk DPRD Banjarmasin

Menurutnya, bila alat RT-PCR ini sudah bisa digunakan. Maka hasilnya pun akan lebih cepat diketahui. Sebab, salah satu strategi Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Banjarmasin harus punya alat PCR.

Machli juga menarget sebanyak 150 spesimen per hari dapat diuji di RT-PCR yang ada di RSUD Sultan Suriansyah. Dengan hal itu, Banjarmasin tidak perlu lagi mengirim sampel ke Laboratorium milik Pemprov Kalsel. 

“Tergantung nanti sampelnya, kalau sangat banyak tentu kita tetap meminta bantuan di sana. Tapi kalau secara rutin setiap hari 150, apalagi menambah jumlah tenaga kesehatannya. Maka saya kira cukup, tidak perlu mengirimkan kesana lagi,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.