IDM Kalsel Meningkat Signifikan

0

INDEKS Desa Membangun (IDM) yang merupakan wajah perkembangan pembangunan pedesaan di Kalsel dalam empat tahun terakhir menunjukkan peningkatan signifikan.

IDM menggunakan indeks ketahanan sosial, ekonomi dan indeks ketahanan
ekologi atau lingkungan. Indikator yang dikembangkan dalam IDM berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan, dimana aspek sosial, ekonomi dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa.

“IDM Kalsel terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Di Kalsel sudah ada enam desa berkategori Desa Mandiri,” beber Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalsel Zulkifli.

Diungkapkannya, konsep lain dalam IDM adalah kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus menghasilkan pemerataan, keadilan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya serta ramah lingkungan.

IDM memotret perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi UU Desa dengan dukungan dana desa yang bersumber dari APBN dan dana pendamping desa yang berasal dari APBD. IDM yang merupakan penilaian dari 54 indikator ini menunjukkan hasil cukup menggembirakan, mengingat tahun 2018
di Kalsel belum ada desa mandiri.

Zulkipli mengatakan, adanya peningkatan jumlah desa mandiri di Kalsel menunjukkan bukti nyata kemajuan pembangunan di pedesaan. Menurut Zulkipli, adanya kemajuan pembangunan di pedesaan tersebut tentu berkat adanya sinergisitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel. “Dalam tiga tahun terakhir ini kemajuan pembangunan di pedesaan. Ini tidak terlepas dari kepemimpinan kepala daerah serta instansi terkait lain,” kata Zulkipli.

IDM Kalsel dalam empat tahun ini menunjukkan peningkatan baik desa mandiri, desa maju dan desa berkembang serta penurunan desa tertinggal dan sangat tertinggal. Tahun 2016, jumlah desa mandiri di Kalsel hanya satu yakni di Tanah Bumbu, dan meningkat menjadi enam desa ditahun 2020, yakni dua desa di Tanah Laut, Kotabaru tiga desa, dan satu desa di Batola.

Desa maju di tahun 2016 hanya 16 desa menjadi 184 desa di tahun 2020, selanjutnya desa berkembang juga mengalami peningkatan dari tahun 2016 sebanyak 409 desa menjadi 1.437 desa pada tahun 2020.

Sedangkan jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal di Kalsel mengalami penurunan signifikan, yakni di tahun 2016 jumlah desa tertinggal di Kalsel tercatat 1.184 desa, di tahun 2020 turun menjadi 223 desa. Sementara itu, desa sangat tertinggal juga mengalami penurunan dari 2016 tercatat masih 254 desa menjadi 13 desa di tahun 2020.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.