Jaga Kedaulatan Pangan, Kalsel Andalkan Tiga Kabupaten

0

DATA produksi beras dii Kalimantan Selatan hingga akhir juli lalu mencapai mencapai 1,7 juta Ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 740,5 ribu beras.

DENGAN stok tersebut Kepala dinas tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman meyakini hingga akhir tahun ini dipastikan stok pangan Kalsel aman.

“Kalsel sampai saat ini masih menjadi salah satu penyangga pangan nasional, dengan tiga Kabupaten utama penghasil pangan Batola, Banjar dan Tanah Laut,” kata Syamsir dalam diskusi virtual yang dilaksanakan Jejakrekam Minggu (9/8/2020).

Dia menyebut Kalsel tidak perlu cemas jika berbicara tentang pangan, karena selama ini Banua sudah swasembada pngan.

Disisi lain, kata Syamsir Pemprov Kalsel terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi, sekaligus menaikkan taraf kesejahteraan petani.

Dia mengatakan Dinas TPH Kalsel terus melakukan koordinasi dengan Kementrian Pertanian, agar pertanian di Kalsel mendapatkan perhatian lebih terutama dalam pengembangan teknologi pertanian, dan bantuan pendanaan bagi petani kecil.

“Pada akhirnya petani merasa diperhatikan dan semakin banyak generasi milenial yang juga tertarik terjun ke di sektor Pertanian,” ucap Syamsir.

Senada, Kadis TPH Batola Murniai mengatakan Bumi Ije Jela sebagai daerah penyangga pangan daerah terus mendorong produktuvitas petani.

“Meskipun kebutuhan Kabupaten sudag surplus tetap melakukan optimalisasi lahan, sejalan dengan program Pemerintah pusat dan Provinsi,” kata dia.

BACA JUGA : Kunjungi Pertanian Batola, Mentan Tawarkan Konsep Percepatan Pertanian

Dia menuturkan upaya peningkatan produktuvitas melalui pemanfaatan teknologi pertanian, dan peningkatan kualitas SDM pertanian, serta menggandeng pihak lain seperti TNI.

Murniati mengakui SDM pertanian saban tahun terus berkurang karena berkurangnya minat pemuda untuk bertani, oleh karena modernisasi pertanian mutlak dilakukan.

“Ini menjadi tugas kedepan dalam upaya pengembangan pertanian yang lebih baik, maju dan modern di Kabupaten Batola,” tandasnya. (Jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.