Ada Sosok Joki Misterius di Lelang Jabatan Pemkot Banjarmasin?

0

BARU memasuki tahapan kedua yakni proses assesmen, lelang jabatan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin terhadap kekosongan lima kursi Kepala SKPD sudah mencuat kabar yang tidak beres.

DARI sumber anonim yang diterima wartawan menyebutkan, bahwa salah seorang peserta lelang jabatan tertinggi di eselon II itu diduga memakai joki. Sosok ‘joki misterius’ ini diketahui terjadi ketika proses assesmen secara online digelar, pada 4-5 Agustus lalu.

Assesmen dilakukan sebagai pengukuran kompetensi peserta. Dengan menjalani serangkaian tes, salah seorang peserta, diceritakan si sumber tampak didampingi seseorang.

BACA : Lima Pimpinan SKPD Kosong, Pemkot Buka Lelang Jabatan

“Didampingi, dan justru si pendamping yang proaktif. Bukan si peserta yang didampingi,” bebernya, Kamis (6/8/2020) siang.

Dimintai konfirmasi terkait adanya dugaan pemakaian joki pada proses assesmen online yang digelar, Kepala Bidang Pengadaan Kepangkatan dan Mutasi ASN, BKD Diklat Banjarmasin, Fauzan mengaku hanya mendengar ada keributan dari peserta.

“Tapi kita tidak terlalu tahu soal itu. Kalau sifatnya membantu operator dengan alasan pengetahuan IT peserta lemah, bisa saja,” ujarnya.

Selain itu, menurut Fauzan, pihaknya tak berhak memberikan penilaian. Sebab pihaknya hanya memfasilitasi prosesnya saja atau tidak bisa turut campur hingga ke dalam proses penilaian. “Saya rasa tim Panitia Pelaksana (Pansel) tentunya memonitor,” tambahnya.

BACA JUGA : Terbanyak Dari Diskominfotik, 38 Pelamar Ramaikan Bursa Lima Calon Kepala SKPD

Kemudian, awak pers juga sudah mencoba meminta keterangan dari Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Hamli Kursani. Mengingat, ia termasuk dalam salah satu tim Pansel yang terdiri dari 5 orang. Sayangnya, Hamli menyerahkan kepada anggota tim Pansel lain.

Lalu, wartawan kembali meminta konfirmasi kepada salah seorang anggota tim Pansel lain yakni Muhammad Effendi. Ia mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan yang masuk terkait kabar bahwa ada peserta memakai joki saat proses assesmen.

Muhammad Effendi menilai, jika informasi resmi terkait hal itu sudah diterima pihaknya. Kemudian pelapor bisa membuktikan siapa orangnya, maka pihaknya bakal langsung mengambil pertimbangan.

“Bila ada informasi seperti itu, kirim saja surat kepada kami, maka akan kami kroscek. Kalau memang terbukti seperti itu tentu Pansel akan mempertimbangkan untuk meminta rekomendasi dan seterusnya,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.