Wakili Kalsel, Desa Kapar Ikuti Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional

0

PERPUSTAKAAN Desa Kapar Banua Pintar, Kabupaten Tabalong berhasil meraih juara pertama lomba perpustakaan desa tingkat Provinsi Kalsel. Perpustakaan Desa ini akan mewakili Kalsel untuk lomba tingkat nasional yang akan dinilai dari tim juri dari Perpustakaan Nasional RI.

HAL ini disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, Nurliani Dardie, kepada Jejakrekam.com, Kamis (23/7/2020).

Bunda Nunung sapaan akrabnya menjelaskan Perpustakaan Desa Kapar Banua Pintar mengalahkan perpustakaan desa lain. Peringkat kedua adalah Cahaya Hati Desa Batu Ampar Kabupaten Tanahlaut, Desa Salat Makmur Kabupaten Banjar, Sumber Ilmu Kelurahan Paringin Timur Kabupaten Balangan, Rindang Ilmu Desa Merpura Kabupaten Kotabaru dan Al-Falah Desa Labuan Anak Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Dia mengatakan Kalsel masuk dalam kategori Kluster A yang terdiri dari 14 provinsi untuk divisitasi. Dari 14 Provinsi dirampingkan menjadi 6 provinsi, yang nantinya, diundang ke Jakarta oleh tim juri untuk presentasi pada bulan September 2020.

“Terkait kriteria penilaian, tim Juri bakalan mengunjugi perpustakaan desa untuk pengelolaan perpustakaan, jumlah buku yang tersedia diperpustakaan serta apa saja judul buku yang ada, bangunan perpustakaan dan sirkulasi buku di perpustakaan desa,” ucap Bunda Nunung.

Terpisah, Arbayah, selaku Kasi Pembinaan Perpustakaan dan Ketua Tim Penilai Perpustakaan Desa, didampingi Muhammad dan Abdillah, mengatakan, para juara mendapat sertifikat, trofi dan uang pembinaan.

BACA JUGA : Perpusnas RI Beri Bantuan Lima Perpustakaan Desa di Kalsel

Juara pertama Rp 3,5 juta, juara kedua Rp 3 juta, juara ketiga Rp 2,5 juta, harapan pertama Rp 2 juta, harapan kedua Rp 1,5 juta dan harapan Ketiga Rp 1 Juta.

Pengelola perpustakaan desa yang menjadi juara mewakili Kalsel, telah diminta untuk lebih giat memperbaiki kekurangan. Sehingga saat tim juri Perpusnas RI datang, dapat direkomendasikan menjadi 6 besar di Kluster A.

Sedangkan untuk yang belum Juara, diminta agar tetap semangat dan berlanjut meningkatkan pelayanan perpustakaan desa untuk lebih baik lagi.

Dengan pembinaan dari perpustakaan kabupaten/kota setempat, perpustakaan desa telah bertranformasi berbasis inklusi sosial sebagai tempat belajar dan berkegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. (Jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.