Ini Kiat Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani Atasi Pandemi Covid-19

0

WALIKOTA Banjarbaru Nadjmi Adhani mengakui saat ini, Kalimantan Selatan telah masuk dalam lima besar tertinggi kasus penularan virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Termasuk pula, angka kasus Covid-19 yang terus melonjak di Banjarbaru.

HINGGA per Sabtu (18/7/2020), sedikitnya ada 388 warga Banjarbaru positif terpapar Covid-19, dengan 36 orang dalam pemantauan (ODP) dan 15 pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat ini di Banjarbaru, ada 226 pasien tengah dirawat, 138 orang telah sembuh dan 24 orang telah meninggal dunia akibat terpapar Corona.

Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani mengakui ketika pandemi Covid-19 melanda, kluster awal yang ditemukan di Kota Idaman ini terjadi di SPN Banjarbaru. Namun, antisipasi dan penanganan berlangsung cepat.

“Kemudian, kluster di Bandara Syamsudin Noor pada awal Maret 2020, ada dua petugas yang terpapar di sana. Baru kemudian kluster Gowa, serta pelaku perjalanan di Banjarbaru yang terbilang tinggi,” ucap Walikota Nadjmi Adhani dalam diskusi virtual gelaran jejakrekam.com bertema Ketika Pemerintah ‘Galau’ Atasi Covid-19, Apa Langkah yang Harus Dilakukan? Minggu (19/7/2020).

BACA : Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani Bakal Beber Kiat Atasi Covid-19 Di Diskusi Virtual Jejakrekam.Com Minggu Pagi

Mantan Camat Landasan Ulin ini mengatakan sejak pandemi, Pemkot Banjarbaru sudah melakoni tiga kebijakan menyangkut penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial (JPS) terkait dampak ekonomi yang terganggu di masyarakat dan mempertahankan pergerakan ekonomi kota agar tak hancur.

“Inilah mengapa dalam tiga program utama ini, ada beberapa SKPD yang terlibat. Dalam hal ini, Dinkes Banjarbaru berada di garda terdepan. Hanya saja, dalam proses tracking, tracing, testing dan treatment juga terkendala soal lambatnya PCR-swab,” katanya.

Nadjmi pun mengakui banyak pula warga Banjarbaru harus dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, karena memiliki fasilitas lebih lengkap. Walau, di RSUD Idaman Banjarbaru juga ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

BACA JUGA: Larang Berkumpul Lebih 5 Orang, Walikota Banjarbaru Bikin Aturan Tak Pakai Masker Didenda Rp 250 Ribu

“Kami juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Contohnya, ketika ada petugas mengenakan baju hazmat di tengah masyarakat, justru disambut seperti ketakutan ada kasus Covid-19,” tuturnya.

Di sisi lain, Walikota Nadjmi mengakui ditemukannya 14 karyawan RSUD Idaman (RSDI) Banjarbaru berdasar hasil swab telah terpapar Covid-19. Inilah mengapa dengan segala keterbatasan ini harus segera disikapi.

“Makanya, RSDI Banjarbaru perlu penambahan ruang, termasuk rekrutment sedikitnya 78-80 tenaga kesehatan (nakes) baru, hingga manajemen keuangan rumah sakit harus sehat. Sebab, selama pandemi Covid-19, pelayanan pasien umum memang dibatasi,” tutur Nadjmi.

BACA JUGA : PSBB Dinilai Telah Gagal, Praktisi Kesehatan Sarankan Ketat Terapkan Adaptasi Baru

Menurut dia, masalah Covid-19, bukan soal kesehatan, tapi juga menyangkut masalah sosial, makanya penyaluran bantuan sosial (bansos) bersinergi antara pemerintah pusat, Pemprov Kalsel dan Pemkot Banjarbaru. Ini demi penerima bansos tepat sasaran dengan sistem by name by address.

“Bagaimana pun, masalah Covid-19 ini juga menyangkut ketahanan masyarakat. Sebab, memunculkan misbar (miskin baru), seperti terjadi di kawasan Bandara Syamsudin Noor, ada 500 karyawan yang dirumahkan, mereka ini berpotensi menjadi misbar,” tutur Nadjmi.

BACA JUGA : Walikota Ibnu Sina Sebut PSBB Gagal atau Berhasil Diukur pada Kepatuhan Warga

Ia juga menyebutkan ada 71 ribu kepala keluarga (KK) di Banjarbaru, ditemukan ada 27 ribu KK yang harus dibantu JPS atau 38 persen warga Kota Banjarbaru.

Menurut Nadjmi, hal itu bukan pekerjaan gampang, karena dalam penyaluran harus tepat sasaran. “Untungnya, sejak 2002, di Banjarbaru memiliki Forum RTRW, sehingga keterlibatan mereka sangat membantu dalam mendata dan menyalurkan warga yang terdampak pandemi Covid-19,” tuturnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.