Dari Perang Baliho Sampai Voting, Perebutan Survei Golkar Haris-Ananda dan H Yuni

0

PERANG udara yang dilakoni tiga bakal calon Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin dari Partai Golkar. Ini setelah, DPP Partai Golkar belum memutuskan siapa yang akan diusung berlaga dalam pemilihan Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin 2020 mendatang.

TIGA nama ini bersaing untuk memperebutkan tiket enam kursi Partai Golkar di DPRD Banjarmasin. Untuk menaikkan elektabilitas dan popularitas pun, Hj Ananda yang juga Wakil Ketua DPRD Banjarmasin sejak lama melakoni perang darat dengan memasang baliho dan spanduk.

Isu yang diangkat Ananda cukup menarik, sesuai dengan sasaran calon pemilih terutama dari kalangan milenial, emak-emak dan lainnya. Sedangkan, H Yuni Abdi Nur Sulaiman pun mempromosikan diri sebagai Ketua Umum Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB), Ketua Pemuda Pancasila Kalsel hingga Korda DPD Partai Golkar Kalsel wilayah Kalsel 3 (Batola).

Sementara, Abdul Haris Makkie sudah lama memulai gerakan baliho dan spanduknya. Selain sebagai Sekdaprov Kalsel, Haris Makkie di tengah masa pandemi ini tampil selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan serta Ketua PWNU Kalsel.

BACA : Haris Makkie atau Ananda Disurvei, DPP Golkar Duetkan Dua Bupati Sayed Jafar-Sudian Noor

Menariknya, di media sosial khususnya di jejaring WA pun beredar adu voting antara ketiga kandidat ini. Aplikasi voting strawpoll.com, sejak Selasa (14/7/2020) sudah beredar. Untuk hasil sementara pada Jumat (17/7/2020), Abdul Haris Makkie masih unggul dengan 310 votes atau 45,99 persen, Hj Ananda dengan 284 votes (42,14 persen) dan H Yuni Abdi Nur Sulaiman berada di urutan buncit, dengan 80 votes (11,87 persen).

Pengamat politik FISIP Uniska MAB, M Uhaib As’ad mengakui saat ini sebenarnya pertarungan politik antara Hj Ananda versus Abdul Haris Makkie di Golkar.

Sementara, H Yuni Abdi Sulaiman, walaupun memiliki kedekatan historis dengan beringin, karena kebesaran nama sang ayah, H Abdussamad Sulaiman HB atau H Leman, tetap tergolong pendatang baru di kancah politik khususnya di Golkar jelang Pilwali Banjarmasin 2020.

BACA JUGA : Hj Ananda Pilih Tutup Mulut, Golkar Ancam Copot Kader Tentang Pilihan Usung Haris-Yuni

“Sebenarnya, dalam sudut pandang struktural, tentu Hj Ananda lebih unggul. Karena, dia pernah menjadi Ketua DPRD Banjarmasin, yang secara de facto juga masih Ketua DPD Partai Golkar Banjarmasin. Jadi, hubungan kepartaian tentu lebih dekat dengan DPP Partai Golkar sebagai pengambil keputusan tertinggi di partai,” ucap Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Jumat (17/7/2020).

Menurut dia, meski secara unsur suka atau tidak suka, nama Haris Makkie lebih menonjol di DPD Partai Golkar Kalsel yang dimotori ketua harian, H Supian HK, toh Hj Ananda juga memiliki kubu pendukung kuat di beringin.

“Sebelum laga sebenarnya di Pilwali Banjarmasin 2020, pertarungan untuk memperebutkan kursi Golkar telah terjadi antara Hj Ananda dengan Haris Makkie. Saya bisa menebak, jika melihat gerakan Hj Ananda yang telah lama start, tentu dia lebih populer dan tinggi elektabilitasnya dibandingkan Haris Makkie maupun H Yuni,” papar doktor lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini.

BACA JUGA : Bukan Hj Ananda, Golkar Resmi Usulkan Duet Haris Makkie-H Yuni di Pilwali Banjarmasin 2020

Namun, Uhaib menilai di balik sosok Haris Makkie yang merupakan pejabat karier, justru ada kekuatan yang ada di belakangnya. Uhaib juga menduga Hj Ananda juga tak tinggal diam, karena juga ada kekuatan politik besar di beringin yang berada di gardanya.

“Ini menarik, karena pertarungan dua kubu besar terjadi siapa di balik Hj Ananda dan Haris Makkie. Bukan rahasia umum, di balik semua itu tentu ada dua kekuatan besar yang saling bersinggungan di Golkar,” ungkap Uhaib.

BACA JUGA : PAN Gabung Golkar Pilih Usung Duet Haris Makkie-H Yuni di Pilwali Banjarmasin

Ia pun memperkirakan walau nanti ada keputusan final apakah Golkar akan mengusung Haris Makkie atau Hj Ananda, maka kekuatan di balik itu yang bermain. Menurut dia, jika hasil survei dipakai, tentu akan berbeda yang terjadi.

“Sekali lagi, saya katakan kalau bicara elektabilitas dan popularitas, tentu Hj Ananda yang lebih unggul. Ini karena politisi perempuan beringin ini sudah lama menggerakkan semua kekuatannya, terutama tim relawan untuk bergerak. Jadi, kita tunggu saja keputusan Golkar,” tandas Uhaib.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.