Tergantung Tiga Parpol, Petahana Banjarmasin Masih Punya Peluang Maju Berlaga

0

JEJAK politik sang incumbent, Ibnu Sina untuk bisa berlaga mempertahankan kursinya periode kedua dalam pemilihan Walikota (Pilwali) Banjarmasin 2020, masih teka-teki.

MANTAN Ketua DPW PKS Kalimantan Selatan ini pun secara gamblang menyatakan siap bertarung di Pilwali Banjarmasin. Apalagi, belakangan ini, Partai Demokrat dikabarkan telah merapat ke garda pengusung sang petahana.

Namun, hingga kini, Ibnu Sina memilih jurus tutup mulut. Tak mau vulgar, parpol mana saja yang telah menyokongnya untuk maju. Termasuk, soal rencana rekan duetnya, Arifin Noor yang merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.

Apakah pada detik-detik terakir saat pintu pendaftaran bakal calon walikota-wakil walikota dibuka resmi KPU Kota Banjarmasin, ada nama Ibnu Sina sebagai kontestan?

BACA : Maju Berlaga di Pilwali Banjarmasin, Walikota Ibnu Sina Kantongi Surat Dukungan Demokrat

Pengamat politik FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Muhammad Riduan Syafari menilai peluang sang incumbent di Pilwali Banjarmasin 2020, masih terbuka lebar untuk maju dalam periode kedua.

“Namun, semua itu tergantung pada kandidat petahana sendiri. Apakah intens menjalin komunikasi dengan parpol-parpol yang bakal mengusungnya,” ucap Riduan Syafari kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Kamis (16/7/2020).

“Secara kalkulasi politik, sebenarnya petahana masih punya kans untuk melaju di periode kedua. Cuma itu tergantung deal-deal politik oleh elite di atas,” sambung Riduan lagi.

BACA JUGA : Diisukan Berduet dengan Walikota Ibnu Sina, Arifin Noor : Tunggu September Nanti

Hingga kini, beber dia, ada tiga parpol yang bisa diharapkan menjadi lokomotif pengusungnya di Pilwali Banjarmasin 2020. Yakni, PKS, PKB dan Partai Demokrat yang sama-sama memiliki lima kursi di DPRD Banjarmasin hasil Pemilu 2019 lalu.

BACA JUGA : Walikota Ibnu Sina Sebut PSBB Gagal atau Berhasil Diukur pada Kepatuhan Warga

Di pihak lain, saat ini, DPP Partai Golkar juga belum mengumumkan siapa yang diusung, karena ada tiga figur yang harus diuji survei. Yakni, Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin dari Golkar, Hj Ananda dan Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar Kalsel wilayah Batola, H Yuni Abdi Nur Sulaiman yang juga Ketua Umum Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) Pusat.

“Cuma PKB kan dari kabar yang beredar ingin mengusung kader sendiri, baik calon walikota maupun wakilnya. Paling tidak, Partai Demokrat dan PKS sudah cukup sebagai parpol pengusung.  Namun, PKS hingga detik ini belum juga menentukan pilihannya,” ucap Riduan.

Namun, Rudian menegaskan Partai Demokrat yang sebelumnya menyatakan memberi surat rekomendasi kepada Ibnu Sina pun bisa saja berputar arah. Ini karena, politik bersifat dinamis.

“Demokrat kemarin sempat condong ke petahana, tapi itu masih belum pasti karena SK belum keluar. Bisa saja nanti Demokrat putar haluan. Karena politik bersifat dinamis,” ujarnya.

BACA JUGA : Bakal Ada Empat Petarung, Gerindra Isyaratkan Usung Kader di Pilwali Banjarmasin

Dosen FISIP ULM ini menyarankan agar petahana terus menjalin komunikasi dengan elite politik di tingkat pusat maupun daerah. Sebab, kata Riduan, komunikasi tersebut akan menentukan langkahnya untuk mendaftar sebagai calon Walikota Banjarmasin pada September 2020 nanti.

Selain itu, Riduan menyebut bahwa popularitas pendamping sang petahana juga sangat menentukan nasibnya dalam periode kedua. Meski sempat berhembus kabar, Ibnu Sina akan berduet dengan bawahannya Kepala Dinas PUPR Arifin Noor, hal itu dikatakan Riduan masih belum pasti.

“Untuk calon wakil jelas menentukan, apakah sang wakil itu diusung partai pengusungnya atau tidak. Calon wakil itu tidak hanya modal uang kan, tetapi popularitas sebenarnya. Modal lainnya adalah memiliki kedekatan dengan parpol yang ada,” tutup Riduan.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.