Molor dari Jadwal, PPDP Peserta Rapid Test Sempat Menumpuk di KPU Banjarmasin

0

SEBANYAK 1.199 Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) KPU Kota Banjarmasin menjalani rapid test yang berlangsung dua hari. Hari pertama, Selasa (14/07) rapid test diikuti 600 PPDP dari tiga kecamatan di Banjarmasin. Yakni, Banjarmasin Tengah, Barat dan Timur.

RAPID test hari pertama sempat molor dari jadwal yang seharusnya dimulai pukul 14.00 WITA, menjadi pukul 17.00 WITA. Akibat molor, peserta rapid test menumpuk di Kantor KPU Banjarmasin. Sehingga banyak peserta rapid test yang berkerumun di halaman dan lantai satu kantor KPU Banjarmasin. 

Seorang PPDP Kelurahan Basirih, Banjarmasin Barat, Muhammad Hasan mengaku sempat khawatir setibanya di Kantor KPU Banjarmasin melihat kerumunan rekannya. Namun, karena melihat banyak yang mengenakan masker, kekhawatirannya pun berkurang. 

Setelah registrasi di lobi lantai satu Kantor KPU Banjarmasin, menurutnya, penumpukan orang berkurang di lantai dua gedung tersebut. Kemudian disaring lagi di lantai tiga sebelum masuk ke ruangan rapid test. 

“Sempat khawatir tadi waktu baru datang. Tapi setelah masuk, kemudian naik lantai dua dan tiga, duduknya sudah berjarak,” kata Muhammad Hasan, yang menjalani rapid test sekitar pukul 20.00 Wita. 

BACA: APD Petugas Pilkada Telah Tiba, Siap Didistribusikan ke 6 Kabupaten di Kalsel

Terkait hasil rapid test, Muhammad Hasan mengaku optimistis dirinya non reaktif. Karena kondisi kesehatannya cukup baik. 

Komisioner KPU Banjarmasin, Taufiqqurahman mengakui rapid test ini sempat molor dari jadwal. Penyebabnya, alat rapid test yang dipesan dari Jakarta terlambat datang. 

“Semula jadwal tiba di kargo bandara sekitar pukul 15.00 Wita. Tapi baru pukul 16.00 Wita datangnya,” kata Taufiqqurahman.

Namun menurut dia, penumpukan peserta rapid test bisa diurai rekan – rekannya. Sehingga di lantai dua dan tiga, antrean bisa menjaga jarak. Dan semua peserta wajib mengenakan masker. 

BACA JUGA : Fotokopi e-KTP Dipakai Tanpa Izin, KPU Langsung Coret dari Berkas Dukungan Paslon

Taufiqqurahman juga mengakui sempat kesulitan mendapatkan alat rapid test. Akibat surat edaran menteri yang menyatakan harga alat rapid test maksimal Rp 150 Ribu. Padahal, di rapid test sebelumnya, mereka membeli seharga Rp 300 Ribu. 

“Sempat mencari – cari dan akhirnya dapat yang harga Rp 150 Ribu sudah termasuk jasa petugas laboratoriumnya,” ujar Taufiqqurahman. 

Untuk gelombang kedua rapid test, dilaksanakan esok hari Rabu (15/07) mulai siang hari pukul 14.00 WITA. Untuk gelombang kedua itu, diikuti 599 PPDP dari Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Utara. 

Menurut Taufiqqurahman, bagi peserta yang hasil rapid testnya reaktif, maka akan diganti. Tapi masih punya kesempatan untuk menjadi PPDP, setelah rapid test berikutnya non reaktif. 

Selain menjalani rapid test, pada PPDP ini nantinya juga dibekali alat pelindung diri (APD) saat melaksanakan tugas melakukan pemuktahiran data dengan mendatangi pemilih ke rumah – rumah. Pemuktahiran data pemilih untuk Pilkada 2020 ini, akan berlangsung mulai 15 Juli – 13 Agustus 2020. Sedangkan Pilkada 2020 berlangsung 9 Desember 2020. (jejakrekam)

Penulis Deden
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.