Penuhi Ruas Jalan Lambung Mangkurat, Massa Arbal Suarakan Penolakan RUU HIP

0

RUAS Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin dipenuhi massa pendemo penolakan pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), Jumat (10/7/2020). Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Lambung Mangkurat (Arbal) ini sedikitnya diikuti massa dari 38 ormas yang ada di Kalimantan Selatan.

TERHITUNG ada ratusan bahkan diperkirakan ribuan massa mengeruduk gedung DPRD Kalsel yang juga dikenal dengan Rumah Banjar di pusat kota ini.

Massa pun usai shalat Jumat, dari depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin bergerak dengan pengawalan ketat ratusan personel kepolisian dari Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin serta Polsek Banjarmasin Tengah.

Massa pun juga turut dikawal Laskar Pembela Islam dengan seragam putih-putih, membentangkan spanduk dan poster berisi penolakan terhadap pembahasan RUU HIP yang kontroversial di DPR RI, Senayan Jakarta.

BACA : Tolak RUU HIP, Aliansi Rakyat Lambung Mangkurat Motori Aksi Demo Jumat Besok

Mereka mendukung Maklumat MUI Nomor Kep-1240/DP- MUI/VI/2020, yang menengarai ada misi tersembunyi kebangkitan Neo-Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dengan berjalan kaki, sebagian lagi mengendari motor dan mobil melakukan long march menuju Rumah Banjar. Massa dari Aliansi Muslim Banua (AMB), FPI, Pemuda Pancasila, Pemuda Islam, hingga dari berbagai ormas kepemudaan dan masyarakat Islam di Kalimantan Selatan membaur menjadi satu gerakan.

Aksi damai ini pun diisi dengan orasi dari berbagai oratur perwakilan ormas. Mereka pun ditemui Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas serta beberapa wakil rakyat Rumah Banjar.

BACA JUGA : Hasanuddin Murad : RUU HIP Jangan Bikin Gaduh Negeri di Tengah Pandemi

Meski sempat diguyur hujan, hingga berangsur gerimis, massa tak beranjak dari lokasi barisan. Mereka pun memekikkan takbir, ketika para pentolan demo menyampaikan orasi penolakannya terhadap RUU HIP.

Pentolan AMB, Tubagus Surya Wikadi mensinyalir ada motif tersembunyi dibalik getolnya menyodorkan RUU HIP untuk digolkan di DPR RI, apalagi tidak mencantumkan TAP MPRS Nomor 25/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI serta ajaran Marxisme, Leninisme, dan lainnya yang bertentangan dengan dasar negara, Pancasila.

Aksi pun berlangsung damai, meski ratusan personel kepolisian disiagakan termasuk mobil taktis water canon, hingga polisi bertameng yagn diterjunkan oleh Satuan Brimob Polda Kalsel. Penjagaan teramat ketat pun sudah diberlakukan polisi, sejak pagi hingga aksi demonstrasi berakhir dengan pembacaan doa bersama untuk kebaikan negeri di tengah pandemi.

BACA JUGA : Polemik RUU HIP: PDIP Sebut Tak Akan Ladeni Ideologi yang Bertentangan dengan Pancasila

Wakil Kapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo mengungkapkan sedikitnya ada 500 personel kepolisian dari semua kesatuan diturunkan untuk mengamankan aksi yang dimotori Arbal bersama 38 ormas ini.

“Aksi pun berjalan cukup damai. Ini sesuai dengan tujuan mereka untuk menggelar unjuk rasa di DPRD Kalsel,” ucap mantan Kapolres Hulu Sungai Tengah (HST) ini.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin/Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.