Mencari Nafkah Sejak Usia Dini, Dua Bocah Ini Ingin Jadi Polri dan TNI

0

DI BAWAH terik matahari, Ilham bocah berusia 13 tahun masih setia menunggu para pembeli membeli dagangan yang dijualnya. Ya, di usia belia yang seharusnya menjadi waktu bermain bersama kawan-kawan, Ilham justru harus berjuang mencari uang.

ILHAM yang tinggal di kawasan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara, adalah salah satu dari sekian banyak anak yang berasal dari keluarga ekonomi terbatas. “Abah tukang ojek pangkalan. Mama menjaga ading di rumah,” ucapnya.

Ilham merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Merasa menjadi kakak tertua, ia pun berinisiatif membantu ekonomi orang tua dengan cara berjualan kerupuk dan kacang goreng keliling. “Mama yang membuatkan kacang dan kerupuknya. Ulun yang berjualan keliling,” tutur Ilham.

Dengan mengayuh sepeda bututnya dari rumah menuju pangkalan di Jalan Brigjend Hasan Basry, tepatnya di depan kawasan Universitas Lambung Mangkurat. Dalam sehari, bocah yang kini duduk di kelas II SMPN 31 Banjarmasin ini mampu membawa pulang Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu.

Ilham

Ilham juga mengakui kepada penulis sudah berjualan keliling sudah sekitar dua tahun atau sejak duduk di bangku kelas 6 SD. “Mangkal di sekitaran sini (depan ULM) aja biasanya dari jam 1 siang sampai jam 4 sore. Bila sepi dagangan baru keliling,” katanya.

Saat ditanya oleh penulis soal cita-citanya. Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengaku ingin menjadi abdi negara sebagai anggota TNI.

Di Banjarmasin, khususnya di kawasan trotoar Kayutangi, pemandangan seperti ini kian gampang dijumpai. Hampir di seluruh ruas jalan, ada saja bocah yang berdagang. Alasannya sama. Demi membantu perekonomian keluarga. Seperti yang diungkapkan Anshari.

Bedanya, Anshari mengaku tinggal di Handil Bakti, Kecamatan Barito Kuala (Batola) dan baru sebulan terakhir mengais rezeki dengan usaha sendiri.

Alasannya, bocah yang baru akan duduk di bangku kelas 6 SD Negeri Semangat Dalam 2, Kabupaten Batola ini ingin mencoba merasakan mencari uang sendiri. “Ingin merasakan mencari duit, ternyata enak,” ucapnya dengan polos dan sedikit nada tertawa.

Selaras dengan Ilham, Anshari juga mengais rezeki dengan berkeliling menggunakan sepeda butut. Anak pertama dari tiga bersaudara ini menjual balon, mainan dan kerupuk. Satu mainan dijual Rp 20 ribu. Dari satu mainan yang laku, Anshari mendapat untung Rp 5 ribu. “Hanya menjualkan punya orang. Sistemnya bagi hasil. Hari ini baru satu mainan yang laku,” ucap bocah lugu ini.

“Padahal sudah jualan mulai jam 7 pagi,” tutupnya dengan gelak tawa kemudian terdengar di balik mulut yang ditutupi maskernya.

Saat sudah sampai masanya, Anshari bilang kelak ingin mengabdi kepada negara dan mengayomi masyarakat dengan menjadi anggota Polri.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.