Kunjungi Lapas Pelaihari, Kadispersip Kalsel Borong Hasil Kerajinan Penghuni Rutan

0

ADA yang berbeda dalam kunjungan Nurliani Dardie Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispesip) Kalimantan Selatan dalam mengunjungi lapas Klas IIB Pelaihari, Rabu (8/7/2020).

JIKA sebelumnya armada Dispersip Kalsel hanya untuk menyerahkan buku-buku bacaan dan untuk menambak koleksi pelengkap perpustakaan, kali mereka diajak berkeliling di kebun yang dikelola warga binaan.

Ada beberapa kebun buah dan sayuran yang ditanam di sana, pepaya, pisang, naga dan markisa sayur. Rombongan Dispersip yang dikomandani Bunda Nunung tampak sumringah ketika berada di kebun yang berada di samping rutan tersebut.

“Selama ini kami memetik pepaya, kembang kates, terong pipit, ubi kayu untuk dibawa pulang,” ucap Bunda Nunung.

Ditambahkannya, mereka juga diajak melihat-lihat hasil kerajinan warga binaan berupa meubel unik berbahan baku daur ulang dari botol air mineral.

Budi mematok harga Rp 400.000 untuk satu set meubel unik ukuran besar dan Rp 300.000 untuk yang kecil. Satu set terdiri dari satu buah meja dan empat kursi.

“Saya langsung membeli meubel cantik itu masing-masing satu set,” ujar Bunda Nunung.

Selain itu mereka juga melihat hasil kerajinan penghuni Rutan membuat miniatur Rumah Banjar, bangunan icon dunia dan Perahu Pinisi dari bahan stik es krim.

Sementara itu, kata Bunda Nunung, dari 400 buku yang disuplai oleh Dispersip Kalsel (23/6) lalu, hanya 60 buku yang dikembalikan karena sisanya masih belum habis dibaca secara bergantian oleh warga binaan.

BACA JUGA : Koleksi Perpustakaan Lapas Banjarbaru Berambah 300 Buku

“Selasa, 7 Juli tadi, Pusling menambah kembali koleksi bukunya untuk dipinjamkan ke rutan sebanyak 250 buah. Buku-buku yang disuplai sesuai kebutuhan warga binaan seperti buku-buku agama, ketrampilan, berkebun dan bacaan novel,” kata dia.

Kepala Rutan Kelas II B Pelaihari Budi Suharto, A.Md,IP, S.H mengatakan, warga binaan yang menjadi tanggung jawabnya banyak yang kreatif dan produktif, seperti yang dilakukannya mengelola kebun, membuat mebel, membuat barang daur ulang dan lain sebagainya.

“Mereka diberikan keterampilan yang membuat mereka mandiri,” katanya.

Ditambahkan Budi pula, kerajinan warga binaan tak lepas dari ketekunan mereka serta kegigihan dalam menginginkan perubahan yang baik.

“Apalagi dengan buku-buku bacaan yang dipinjamkan Dispersip Kalsel yang tentunnya menambah wawasan bagi mereka,” tandasnya.(Jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.