Sudah Gratis, Ternyata Bus Trans Banjarmasin Justru Belum Diminati Warga

0

SUDAH beberapa bulan mengaspal di ruas jalan Banjarmasin, terutama rute Terminal Km 6, Terminal Antasari hingga ke kawasan Kayutangi Ujung dan Sutoyo S (Teluk Dalam), ternyata Bus Trans Banjarmasin tak jadi pilihan utama warga.

BUS Tayo warna hijau ini awalnya dipersiapkan untuk menggeser keberadaan taksi kuning atau angkot agar bisa mengurai kemacetan. Bahkan, pada tahap uji coba, moda transportasi yang dikelola Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin justru menggratiskan.

“Walau bus ini digratiskan alias tidak dipungut bayaran sepeser pun, ternyata kurang diminati warga Banjarmasin. Dalam sekali rute, hanya ada tiga hingga empat penumpang saja,” ucap sopir Bus Trans Banjarmasin, Muhammad Juhrie kepada jejakrekam.com, Senin (6/7/2020).

BACA : Selama Pandemi Covid-19, Banyak Penumpang Bus Tayo Tidak Terangkut

Dengan kapasitas 16 tempat duduk, Juhrie mengatakan rute yang dilayani adalah Terminal Pasar Sentra Antasari menuju ke kawasan Kayutangi Ujung.

“Baik sebelum maupun saat pandemi virus Corona, penumpang tetap minim. Hanya tiga atau empat orang saja,” kata Juhrie.

Terlebih lagi, beber dia, saat ini diberlakukan jarak jarak atau pembatas antar penumpang, tetap saja sepi seperti biasanya. Juhrie mengakui masyarakat Banjarmasin sepertinya lebih senang menggunakan angkutan pribadi seperti sepeda motor dibandingkan naik angkutan massal semacam itu.

BACA JUGA : Pemkot Banjarmasin Luncurkan Program Bus Trans Banjarmasin

“Saat wabah Corona ini, kami mengharuskan penumpang mengenakan masker dan jaga jarak. Bahkan, juga disediakan hand sanitizer, tetap saja sepi penumpang,” kata Juhrie lagi.

Untuk pemberhentian dan menaikkan penumpang, sejumlah halte sudah dibangun di ruas Jalan Brigjen H Hasan Basry, seperti di depan SMKN 4 Banjarmasin, hingga di ruas Jalan Achmad Yani. Kondisi halte itu pun tampak gress, dibandingkan halte untuk BRT milik Pemprov Kalsel atau Bus Tayo.

Rusmawati, warga Kayutangi Ujung ini mengungkapkan, selama ada Bus Trans Banjarmasin cukup meringanan biaya transportasinya, terutama menuju ke Pasar Sentra Antasari.

“Karena gratis, hampir saban hari saya naik bus hijau ini. Tapi, saya mau pulang, ternyata bus ini tidak di Terminal Antasari, terpaksa naik taksi kuning,” kata Rusaiwati.

BACA JUGA : Pengoperasian Bus Trans Banjarmasin Harus Berpihak ke Sopir Taksi Kuning

Ia mengakui jam operasional Bus Trans Banjarmasin ini belum terjadwal dengan baik, sehingga ketika para penumpang menunggu terlalu lama, akhirnya memilih naik taksi kuning atau ojek.

“Seharusnya, bus ini lebih lama ngetem di Terminal Antasari, sehingga waktu kita berbelanja bisa diatur. Selama ini tidak menentu datangnya, terkadang ada terkadang lagi kosong. Bahkan, menunggu di Terminal Antasari terkadang lebih dari satu jam, makanya banyak penumpang yang tak sabar, memilih angkutan lain,” imbuhnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:bus gratis banjarmasin,https://jejakrekam com/2020/07/06/sudah-gratis-ternyata-bus-trans-banjarmasin-justru-belum-diminati-warga/
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.