Kenalkan Budaya Balangan, Komunitas Sepeda Gelar BMB Sanggam 2020

0

MEMANFAATKAN momen ramainya masyarakat bersepada, salah satu komunitas sepeda di Kabupaten Balangan menggelar event sepeda bertajuk fun bike BMB (Bakayuh Malihat Budaya) Sanggam 2020.

BERSEPEDA bersama dengan mendatangi tempat-tempat  mengandung nilai sejarah dan budaya di Balangan yang digelar, Minggu (5/7/2020) ini juga menerapkan protokol kesehatan.

Ketua pelaksana kegiatan, Sugianoor mengungkapkan, tujuan acara ini selain olahraga bersepada bersama juga guna mengenalkan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Balangan.

BACA : Penuhi Syarat, Rumah Batu Di Kecamatan Juai Akan Dijadikan Cagar Budaya

Ada tiga tempat yang menjadi destinasi acara yang digelar pertama kalinya di Bumi Sanggam ini yakni, Rumah Batu di Desa Ninian, Masjid Jannatul Ma’wa di Desa Buntu Karau, dan Wisata Kebun Nanas di Desa Sirap Kecamatan Juai.

Rumah Batu di Desa Ninian sendiri, kata Sugi, merupakan salah satu bangunan arkeologi yang ada di Balangan, dimana rumah milik Alm. HN Iffansjah Hanafie bin Handran tersebut dibangun pada tahun 1926.

Rumah yang lebih dikenal dengan sebutan Rumah Batu atau Rumah Belanda ini mempunyai denah menyerupai hurup U khas rumah Eropa khususnya Belanda.

BACA JUGA :  BPCB Kaltim Lakukan Observasi Rumah Adat Banjar Di Balangan

Bahan bangunan pun mengunakan beton untuk bagian pondasi bawah mulai dari pondasi hingga lantai untuk seluruh bagian rumah, sedangkan bangunannya menggunakan bahan kayu, khusus lantai rumah mengunakan teraso warna gelap (hitam/hijau) untuk ruang tamu.

Rumah dengan persegi empat 20×20 meter dengan tinggi hampir 12 meter serta menggunakan atap sirap itu, hingga kini masih kokoh berdiri menjadi saksi hidup perjalanan Balangan.

Rumah berarsiktektur Eropa sesuai pada zaman kolonial Belanda menandakan kemapan ekonomi Balangan tempo dulu.

Rumah Batu ini juga sempat digunakan oleh TNI selama empat tahun yakni, mulai tahun 1959 hingga 1963 sebagai Pos penjagaan untuk keamanan dari gangguan gerakan Ibnu Hajar di Wilayah Balangan.

Sedangkan Masjid Jannatul Ma’wa tempat kedua yang disambangi dalam kegiatan tersebut, menurut Sugi adalah merupakan masjid bersejarah karena masjid satu dari beberapa masjid yang menjadi peninggalan Datu Kandang Haji.

Datu Kandang Haji sendiri semasa hidupnya berdakwah dan mendidikkan ajaran Islam di dataran tinggi Balangan dan sekitarnya serta sempat membangun tiga buah masjid, yakni Masjid Al-Mukarramah di Desa Bangkal, Masjid Jannatul Ma’wa di Desa Buntu Karau dan Masjid Sirajul Huda di Desa Paran.

BACA LAGI : Datu Kandang Haji, Pengasas Pendidikan Islam Tertua Tanah Banjar

“Dengan mendatangi kedua tempat inilah, kita berharap nilai-nilai budaya dan sejarah Balangan bisa terus terawat dan menjadi kebanggaan,” harapnya.

Selain kedua tempat bernilai budaya dan sejarah ini, menurut Sugi, dalam acara tersebut juga mendatangi tempat wisata kebun nanas yang ada di Desa Marias.

Wisata alam kebun nanas ini merupakan tempat wisata yang dikelola secara mandiri oleh satu warga setempat, selain bisa kebun nanas ditempat tersebut juga terdapat aneka tanaman buah lainnya serta tempat bersantai dan wisata air berupa danua yang bisa dikelilingi menggunakan sepeda air berbentuk bebek.

Terakhir dirinya menyampaikan, karena saat ini musim pendemi Covid-19 maka dalam pelaksanaan kegiatan juga diterapkan protokol kesehatan serta pembatasan peserta. “Kita tetap mengutamakan protokol kesehatan dan berharap budaya, sejarah dan wisata Balangan terus lestari dan maju,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.