Waspada! Covid-19 Berevolusi di Banjarmasin, Kluster-Kluster Baru Bermunculan

0

SAAT ini, Kota Banjarmasin mencatat sejumlah kategori penularan atau kluster Covid-19. Satu di antaranya yang menjadi perhatian besar yakni Kluster Sungai Bilu.

BERDASAR data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin, Kelurahan Sungai Bilu Kecamatan Banjarmasin Timur mencatat sebanyak 32 kasus terkonfirmasi positif virus Corona.

Angka tersebut membuat Sungai Bilu berada di peringkat tiga terbanyak, di bawah Kelurahan Pekapuran Raya dengan 66 kasus dan Pemurus Baru membukukan 34 kasus positif Covid-19.

Sedangkan, dari total 97 angka kematian di Banjarmasin per Senin (15/6/2020), lima di antaranya disumbang oleh Kelurahan Sungai Bilu. Tak heran, jika Sungai Bilu memang ditetapkan sebagai kluster baru, lantaran penyebarannya yang cukup massif.

BACA : Bandara Syamsudin Noor Dibuka, Walikota Banjarmasin Khawatir Ada Kluster Baru Covid-19

Lebih rincinya, rata-rata usia kematian di Kelurahan Sungai Bilu berada di skala 60-80 tahun, dan satu orang berusia 54 tahun. Lalu dari mana awal mula kasus pertama penderita Covid-19 di Kelurahan Sungai Bilu ditemukan, sehingga menyebar begitu pesat?

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menceritakan kasus pertama di Sungai Bilu awalnya didapat berdasar hasil tracking (penelusuran) dari salah satu warga yang masuk kluster Gowa. Kluster yang saat ini sudah tak asing lagi di seluruh penjuru Indonesia.

“Mulanya kami tidak menduga begitu, tapi setelah beberapa kali kami kuatkan dengan tracking, akhirnya ketemu akarnya,” ucap Machli kepada awak media, Senin (15/6/2020).

BACA JUGA : Angka Kematian Tinggi Akibat Covid-19 di Kalsel Didominasi Kelompok Rentan dan Kluster Gowa

Lebih jauh Machli menjelaskan, kelurahan  yang menyumbang kasus terbesar di Banjarmasin yakni Pekapuran Raya yang juga ditetapkan sebagai salah satu kluster.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Banjarmasin ini mengungkapkan bahwa kluster Pekapuran akarnya berasal dari kluster Gowa.  “Lalu muncul kluster Pekapuran itu yang menjadi turunan sebagai kluster Antasari,” ujarnya.

Mantan Wakil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin ini menceritakan bahwa kluster Pekapuran dan Sungai Bilu didapat dari akar yang sama yakni kluster Gowa.

BACA JUGA : Kasus Terus Melonjak, Penelusurun Gugus Tugas Banjarmasin Catat Ada 5 Kluster Covid-19

Namun, menurut Machli, kluster Sungai Bilu terlambat ditemukan lantaran interaksi sosialnya tidak seperti Pekapuran yang banyak warganya beraktivitas di pasar-pasar, termasuk Sentra Antasari.

“Sementara Sungai Bilu tidak sama. Ia perkembangannya lambat, tapi sumbernya diketahui. Sehingga kami pastikan keduanya berasal dari Gowa,” terangnya.

Machli memaparkan, sebaran virus Corona saat ini sudah mulai berevolusi. Tidak sama dengan penderita Covid-19 dari kluster Gowa, sebelumnya.

BACA JUGA : Pasien Covid-19 Banjarmasin Terus Bertambah, RSUD Sultan Suriansyah Mulai Kewalahan

“Saat ini tidak seganas seperti yang awal-awal. Kemaren kan ketika kondisinya tidak fit, lalu ia terserang Covid, bisa langsung drop begitu,” papar Machli.

Menurutnya, saat ini penderita Covid-19 di Banjarmasin lebih banyak ditemui dengan kategori orang tanpa gejala (OTG). Bahkan dari 530 orang yang dilakukan swab massal pada Sabtu (13/6/202) lalu, Machli menyatakan tak ada sedikit pun warga yang bergejala.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.