Bikin Pakaian Hazmat, Hasil Ketrampilan Penjahit Batola Diserahkan Ke Bupati

0

TERMOTIVASI pandemi Covid-19, penjahit rumahan di Barito Kuala (Batola), yang berasal dari Desa Penghulu, Kecamatan Marabahan terpanggil untuk membuat pakaian hazmat suit.

TUJUANNYA untuk membantu para medis dalam ketersediaan APD (alat pelindung diri) terkait penanganan kasus Covid-19. Dinas Koperindag Kabupaten Batola memberikan kesempatan kepada penjahit ini untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Hazmat dari Kerjasama Ditjen IKMA Kemenperindag dan Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel.

Hasilnya tentu tak sia-sia. Sekitar seminggu digembleng, penjahit dari Desa Penghulu itu pun telah memiliki keterampilan dengan menghasilkan 65 hazmat suit.

Pakaian itu langsung diserahkan ke Bupati Batola Hj Noormiliyani AS melalui Kepala Diskoperindag Batola, Purkan, di Posko Crisis Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (15/06/2020).

BACA JUGA : Daerah Terbanyak Kedua Kasus Covid-19 Di Kalsel, Golkar Sumbang APD Untuk Batola

Terpisah, Kabid Perindustrian Diskoperindag Batola Wahyu Adibawono mengatakan, sasaran dari bimbingan teknis khususnya bagi penjahit ynag terdampak Covid-19.

Ia mengatakan, hazmat suit yang diserahkan tersebut akan disalurkan kepada Dinas Kesehatan untuk digunakan para petugas medis.
Bahan pembuatan pakaian hazmat berasal dari kain berjenis spunbond 75 gram medium. Bahan spunbond tidak tembus air dan memiliki lapisan plastik.

Untuk memudahkan penggunaannya, pakaian yang dirancang disertai buka tutup yang dilengkapi resleting yang ditutup kain.

“Sesuai arahan bupati kami berencana membuat hazmat suit dengan bawahan rok, sehingga lebih mudah dikenakan petugas medis wanita,” paparnya.(Jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.