IDI Kalsel Sebut Lebih dari 20 Dokter Telah Terinfeksi Covid-19

0

BERADA di garda terdepan penanganan pasien Covid-19, membuat tenaga medis khususnya para dokter sangat rentan terjangkit virus Corona. Hal ini terbukti, satu per satu dokter ada yang gugur maupun terbaring sakit harus dirawat di ICU rumah sakit.

KETUA Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan dr Mohammad Rudiansyah M.Kes, Sp.PD-KGH, FINASIM mengakui rentannya para dokter terjangkit Covid-19, akibat tidak mengetahui pasien yang tak memiliki gejala atau benda-benda yang sudah terpapar virus Corona.

“Berdasar laporan sementara, sedikitnya ada 20 dokter di Kalimantan Selatan, baik dokter umum maupun dokter spesialis yang terjangkit Covid-19. Mereka ada yang bertugas di rumah sakit, klinik atau fasilitas kesehatan lainnya,” ucap Rudiansyah kepada jejakrekam.com, Senin (15/6/2020).

Ia menegaskan tentu para dokter sangat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan maupun standar operasional prosedur untuk penanganan pasien Covid-19.

BACA : Terjangkit Covid-19, IDI Kalsel Kembali Kehilangan Dokter Senior Spesialis Bedah

“Namun, tidak mungkin harus selalu pakai baju hazmat atau alat pelindung diri. Apalagi, ada orang tanpa gejala (OTG) yang tidak diketahui ada gejala Covid-19, tapi bisa menularkan, jadi siapa yang tahu kalau ternyata itu OTG, tak terkecuali dokter sendiri,” papar doktor lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Rudiansyah pun menyebut tidak mungkin para dokter tiap hari pakai hazmat terus menerus, sehingga kemungkinan tertular juga berasal dari benda-benda yang telah terpapar Covid-19.

“Ketika mereka datang ke dokter untuk berobat atau berkonsultasi, kita tidak tahu jika pasien itu adalah OTG, dikira hanya sakit biasa. Inilah mengapa perlu juga kejujuran dari pasien jika pernah kontak dengan orang yang terpapar Corona,” kata Rudiansyah.

BACA JUGA : Dokter Spesialis Paru Rp 10 Juta, Nakes Puskesmas di Banjarmasin Dikasih Insentif

Ia juga menyesalkan tipikal masyarakat Kalsel yang masih bandel dan tak taat dengan protokol kesehatan, termasuk meremehkan jika virus Corona itu sangat cepat penularannya. “Jadi, bukan hanya dokter, figur publik seperti Pangeran Charles dari Inggris, Walikota Bogor atau pejabat lainnya pun kena Covid-19,” ucapnya.

Menurut Rudiansyah, untuk SOP di rumah sakit tentu sudah memenuhi standar, hanya saja kemungkinan para dokter itu tertular banyak faktor yang menyebabnya. Termasuk, ada kalangan keluarga dokter ketika pulang di rumah ternyata ada yang terpapar Covid-19.

“Jadi, semua kemungkinan terpapar itu sangat terbuka.  Apalagi, di beberapa daerah juga banyak kasus Covid-19 yang belum terpecahkan. Ini juga menjadi potensi melonjaknya kasus Corona di Kalimantan Selatan,” ucapnya.

BACA JUGA : Tinjauan Hukum : Salahkah Dokter dan Tenaga Kesehatan Menolak Merawat Pasien Covid-19?

Bagi Rudi, terpaparnya Direktur RSUD Badaruddin Kasim Tanjung hanya bagian kecil dari tenaga medis yang turut terjangkit Covid-19. Bahkan, sedikitnya, kini ada tiga dokter yang telah meninggal dunia akibat terserang virus berbahaya yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok itu.

“Virus Corona ini tidak pilih-pilih orang. Yang terjangkit Covid-19 juga bukan aib, yang aib itu adalah kasus korupsi,” cetus Rudi.

Akibat sulit mengantisipasi dan mendeteksi siapa saja yang terjangkit Covid-19, Rudi tak memungkiri kemungkinan tenaga medis khususnya dokter terjangkit menjadi sebuah hal yang tak bisa dihindarkan.

BACA JUGA : Dokter Muda Tabalong Bertugas di RSUD Hasan Basry Positif Covid-19, Orangtua Pasien Ditelusuri

“Inilah mengapa social distancing itu menjadi penting. Karena, bisa saja tidak sengaja dokter-dokter yang praktik di rumah sakit atau fasilitas kesehatan menyentuh benda yang terpapar Covid-19,” katanya.

Menurut Rudi, sedikitnya ada 20 dokter di Kalsel yang terjangkit Covid-19 merupakan data sementara. “Buanyak!!! Dokter terpapar Covid-19, jumlahnya lebih dari 20 orang. Apalagi, hingga kini, belum ada laporan resmi dari kabupaten dan kota di Kalsel soal data pasien Covid-19,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Didi GS
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.