Sudah Boleh Shalat Jumat, Walikota Ibnu Sina : Majelis Taklim Belum Bisa Diizinkan

0

TERHITUNG sejak berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Minggu (31/5/2020) lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin langsung memberikan sejumlah kelonggaran untuk beberapa sektor sosial dan ekonomi.

SEKTOR yang menikmati relaksasi itu adalah bisnis kuliner dan pusat perbelanjaan. Seperti dengan dibukanya restoran atau rumah makan yang kembali boleh melayani makan di tempat, mall dan pasar.

Termasuk kegiatan keagamaan rumah ibadah seperti masjid yang sudah dua pekan ini kembali menggelar shalat jumat dengan mengutamakan protokol kesehatan.

Meski begitu, Pemkot Banjarmasin belum bisa memberikan mandat kepada seluruh pihak pengelola masjid untuk membuka kembali pengajian rutin mingguan. Khususnya di masjid-masjid besar dengan jamaah lebih banyak.

BACA : Pengajian Agama di Wabah Corona

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, saat ini pihaknya hanya membolehkan masjid untuk menggelar shalat Jumat dahulu.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengobati kerinduan umat muslim yang sudah kurang lebih tiga bulan tidak melaksanakan shalat Jumat dan mengganti dengan shalat zuhur.

Terlebih lagi, Kota Banjarmasin masih diselimuti zona merah lantaran kurva kasus Covid-19 tak kunjung melandai, justru terus melonjak.

“Untuk sekarang kita bolehkan shalat berjemaah dulu dan shalat jumat, karena kerinduan warga yang sudah lama tidak melaksanakannya,” ucap Walikota Ibnu Sina kepada awak media di Banjarmasin, Jumat, (12/6/2020).

BACA JUGA : Terapkan Prokol Kesehatan, Masjid Jami Sungai Jingah kembali Gelar Shalat Jumat

Selain itu, orang nomor satu di Balai Kota Banjarmasin ini menginginkan agar masyarakat lebih terbiasa dahulu untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19, sebelum sejumlah kelonggaran lainnya diberlakukan.

Ia juga menceritakan, banyak pihak pengelola masjid yang menanyakan kepada dirinya terkait kapan dibuka kembali pengajian atau majelis taklim rutin mingguan. Namun, Ibnu Sina meminta pihak pengelola untuk bersabar tersebut dahulu.

“Sudah ada beberapa guru yang menghubungi saya. Mereka bertanya apakah sudah boleh dimulai atau belum, namun kami minta bersabar dulu,” pungkas mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini.

Belum dibukanya majelis taklim terlihat di Masjid Jami Banjarmasin. Dari informasi yang dihimpun, masjid tertua kedua di Banjarmasin sepeninggal almarhum KH Ahmad Zuhdiannor atau akrab disapa Guru Zuhdi itu belum berencana untuk membuka kembali pengajian rutin setiap malam Ahad.

BACA JUGA : Banjarmasin Belum Bebas Covid-19, Masjid Raya Sabilal Muhtadin Urung Gelar Shalat Jumat

Informasinya, sebagai pengganti mendiang Guru Zuhdi, ada beberapa ulama muda seperti Ustadz HM Rasyid Ridho, putra almarhum KH Ahmad Bakeri (Guru Bakeri), Gambut serta ulama lainnya.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin pun demikian. Sekretaris Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Samsul Rani mengatakan belum ada rencana untuk membuka pengajian rutin. Bahkan, shalat Jumat pun belum bisa digelar, karena Banjarmasin masih berada di zona merah atau daerah berisiko tinggi penyebaran Covid-19.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.