Data Kasus Covid-19 Versi GTPP Kalsel dan Banjarmasin Sering Berbeda, Ada Apa?

0

JUMLAH penderita terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19) pada Jumat (12/6/2020) ini kembali mengalami penambahan sebanyak 37 kasus baru.

ITU terlihat dari data yang dirilis tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Banjarmasin, Jumat (12/6/2020) pukul 16.00 Wita. Jumlah orang positif Covid-19 sudah mencapai 812 kasus.

Rinciannya, terdapat 672 pasien yang masih dirawat, 89 orang meninggal dunia, 37 pasien dinyatakan sembuh serta 14 orang berasal dari luar wilayah.

Namun, yang menjadi perhatian justru adanya perbedaan data antara GTPP Banjarmasin dengan yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel. Padahal dari kedua data terakhir itu menyebutkan hari dan jam yang sama persis.

BACA : Data Kasus Covid-19 Kemenkes dan Gugus Tugas Kalsel Dinilai Janggal

Berdasar dari data GTPP Covid-19 Provinsi Kalsel, jumlah orang positif Covid-19 di Banjarmasin masih di angka 808 kasus. Artinya terdapat perbedaan jumlah sebanyak 4 kasus, jika dibandingkan antara dua data tersebut.

Menariknya lagi, jumlah orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Banjarmasin berada di angka 91 kasus. Angka ini lebih dua kasus, versi data GTPP Banjarmasin.

Sedangkan jumlah orang yang masih dirawat berada di angka 675 pasien serta 42 orang dinyatakan sembuh. Perbedaan data antara tim gugus kota Banjarmasin dengan provinsi Kalsel sebenarnya tak hanya terjadi sekali ini. Sebelumnya juga sering ditemui kerancuan data antara keduanya.

BACA JUGA : Begitu Banyak Spesimen Swab Covid-19 yang Harus Diteliti di Kalsel, Ini Datanya!

Lantas ada apa sebenarnya? Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menegaskan bahwa setiap data yang dipublikasikan oleh pihaknya merupakan data yang bisa dipertanggungjawabkan.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Banjarmasin menjelaskan adanya kemungkinan keterlambatan penginputan data pada GTPP Kalsel, sehingga sering terjadi perbedaan antara dua data pemerintah tersebut.

BACA JUGA : Pakar Kesehatan ULM Pertanyakan Tingkat Infeksi Covid-19 di Kalsel Terus Meninggi, Ada Apa?

“Di sini seringkali ada miss pencocokan data. Ada keterlambatan penginputan. Kita mungkin lebih tinggi dari mereka, karena kita menginputnya cepat,” ujar Machli kepada awak media di Banjarmasin.

Mantan Wakil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin ini menyebut pihaknya selalu melakukan pembaharuan data apabila terjadi adanya penambahan baik dari jumlah positif, pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), meninggal dunia hingga pasien yang telah sembuh.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.