Banyak Makan Korban, Lubang Menganga di Jalan Gubernur Soebardjo Dibiarkan Berbulan-bulan

0

LUBANG jalan menganga terlihat di ruas Jalan Gubernur Soebardjo, Lingkar Selatan, dekat kawasan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin membahayakan pengguna jalan. Ironisnya, hingga kini, belum ada perbaikan dari instansi berwenang.

BEBERAPA sopir truk kontainer Pelabuhan Trisakti bercerita gara-gara lubang cukup besar, bekas tambalan jalan yang hanya ditutupi pasir licin, justru membuat kawasan itu menjadi rawan kecelakaan lalu lintas.

Kondisi ini terparah lagi, minimnya penerangan jalan di kawasan masuk pelabuhan terbesar di Kalimantan Selatan itu. Walhasil, jalan di depan Depo Kontainer Spill Trisakti, dikeluhkan para sopir dan pengguna jalan lainnya.

BACA : Arus Peti Kemas Di Pelabuhan Trisakti Tahun 2019 Melonjak

Tony, sopir truk kontainer mengungkapkan sudah ada puluhan orang, terutama pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan. Ada yang terjatuh saat melibas lubang menganga. Bahkan, usai turun hujan, lubang itu berbentuk kubangan atau sumur di tengah jalan.

“Sudah banyak yang jadi korban. Tapi, ironisnya, ada petugas dari Dinas Perhubungan Banjarmasin justru tidak ikut mengamankan lokasi. Sudah hampir enam bulan ini, lubang ini dibiarkan menganga, tanpa ditutup oleh pihak berwenang,” ucap Tony, bercerita kepada dua anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Saut Nathan Samosir dan Sukhrowardi, saat meninjau ke lokasi, Jumat (12/6/2020).

Menurut Tony, jika terus dibiarkan, lubang sedalam hampir 30-40 centimeter dan panjang hampir 1,5 meter itu, maka akan banyak korban yang berjatuhan lagi.

“Daripada, ada korban jiwa, lebih baik jalan itu ditutup dengan aspal. Jangan dikasih pasir, malah jadi licin. Apalagi, lalu lintas di kawasan Pelabuhan Trisakti ini sangat padat, dengan truk-truk besar. Jangan sampai menelan korban jiwa dulu, baru ada perbaikan,” kata Tony.

BACA JUGA : Topang Pembangunan Daerah, Pelabuhan Trisakti Terus Berbenah

Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin Saut Nathan Samosir bersama Sukhrowardi berencana akan mengontak pihak terkait, khususnya Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR Banjarmasin untuk berkoordinasi dengan pihak Pemprov Kalsel dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI Banjarmasin.

“Setidaknya, jika belum diperbaiki dipasang rambu-rambu tanda bahaya bagi pengendara. Lebih cepat lebih baik lubang menganga itu ditutup dengan aspal, daripada dibiarkan sudah berbulan-bulan bisa terus memakan korban,” kata Saut.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan akses jalan ke pelabuhan sangat vital bagi peningkatan perekonomian Banjarmasin, umumnya Provinsi Kalimantan Selatan.

“Sebagai pintu gerbang masuk Banjarmasin, tentu kita prihatin dengan kondisi jalan yang tak layak semacam ini. Ini ada lagi, tumpukan lumpur dan jalan tak beraspal menuju akses ke ujung Jalan Lingkar Dalam, kondisinya juga memprihatinkan,” kata Saut.

BACA JUGA : Sering Jadi Kubangan Lumpur, Jalan Lingkar Dalam Selatan Dijatah Perbaikan Rp 15 M

Senada Saut, Sukhrowardi yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Banjarmasin berjanji akan segera mengkoordinasikan masalah itu dengan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina. Termasuk, instansi berwenang.

“Setidaknya, lubang yang membahayakan bagi pengendara jalan segera ditambal atau ditutup. Begitupula, kawasan Jalan Gubernur Soebardjo harus segera dipasang lampu penerangan jalan,” katanya.

“Jangan dibiarkan gelap, jelas lebih banyak risiko yang akan dihadapi pengguna jalan. Bahkan, bukan hanya potensi kecelakaan juga rawan tindak kriminalitas. Kita juga bisa melihat median Jalan Gubernur Soebardjo ini tidak pernah dibersihkan, banyak tumbuh rumput liar yang merusak pemandangan. Ironis memang seperti tak bertuan,” kata Sukhrowardi.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.