Sambut New Normal, Uniska Terapkan Kuliah Kombinasi Daring dan Tatap Muka

0

ENTAH sampai kapan pandemi virus Corona (Covid-19) segera berakhir, tak ada yang bisa memastikannya. Ujian ini dirasakan cukup berat bagi pengelola perguruan tinggi swasta yang berharap dari uang setoran mahasiswa.

KONDISI ini diakui Rektor Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB, Prof Abdul Malik yang mengaku sejak Maret lalu, telah menjalankan keputusan Mendikbud Nomor 20 Tahun 2020 mengenai proses pembelajaran daring.

“Tiba-tiba, kita harus menggunakan e-learning. Padahal, mesitnya ada pelatihan untuk para dosen sehingga sudah bisa mengerti e-learning. Untuk semester genap di Uniskam, sudah diterapkan perkuliahan virtual,” ucap Abdul Malik, dalam diskusi virtual helatan Ombudsman Kalsel bersama anggota Ombudsman RI Adrianus Eliasta Meliala, Selasa (9/6/2020).

BACA : Demi Kuliah Daring, Mahasiswi Uniska Rela ke Hutan dan Tempuh Jarak Puluhan Kilometer

Ia mengungkapkan ada beberapa skema diusun untuk aktivitas perkuliah di masa new normal, meski harus dipaksakan namun akan menjadi budaya.

“Pad semester mungkin sudah ada bentuk pertemuan langsung. Nanti kita atur jaraknya, ruang yang digunakan di mana saja. Tentu sangat tergantung dari ruang tersedia di kampus,” ucapnya.

Malik menyebut Uniska juga tetap mempersiapkan new normal dengan mematuhi protokol kesehatan. Hal itu akan segera disimulasikan di kampus, sehingga mahasiswa dan dosen akan bisa beradaptasi.

“Boleh jadi nantinya proses pembelajaran di kamupus, 50 persen sistem tatap muka langsung dan 50 persen melalui daring. Kalau total daring, tentu akan jenuh.  Kalau full tatap muka, masih ada risiko tidak patuh physical distancing. Yang paling penting out come basetercapai,” tuturnya.

BACA JUGA : Pesan Psikolog Agar Mahasiswa Tidak Stres Kuliah Daring

Mengenai pembayaran SPP, Malik mengatakan Uniska memilih penerapan per bulan meski ada keterlambatan dari para mahasiswa, namun tetap dibijaksanai.

“Terutama, mahasiswa yang meminta kompensasi atau penundaan pembayaran. Bagi kami, terpenting adalah mahasiswa bisa selesai studinya. Bahkan, sudah empat kali SPP mahasiwa diberi keringan pembayaran,” kata Malik.

Namun, ia mengakui jika pandemi Covid-19 terus berjalan, padahal kampus tetap berjalan, sampai kapan kampus akan bisa bertahan.

“Dengan kondisi itu, sebenarnya keuangan kampus pun hanya mampu bertahan beberapa bulan,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.