Kecewa Berat, Bupati Batola Noormiliyani Putuskan Kerjasama dengan BPJS Kesehatan

2

KECEWA berat dengan kinerja BPJS Kesehatan yang dinilainya tidak berperikemanusiaan, Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Normiliyani AS memilih memutus kontrak dengan badan penyelenggara ‘asuransi’ jaminan kesehatan pelat merah itu.

MANTAN Ketua DPRD Kalimantan Selatan ini menegaskan alasan pemutusan kerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin, karena ada persoalan pelik terkait rasa kemanusiaan dan pelayanan akses kesehatan yang tak bisa dipenuhi secara layak.

“Kami juga tidak menghendaki pemutusan kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Namun. BPJS Kesehatan sudah terlalu menyinggung rasa kemanusiaan. Terbaru, ada seorang bayi berusia tiga bulan dengan penyakit bawaan jantung bocor, ternyata ditolak BPJS Kesehatan,” ucap Bupati Batola Hj Noormiliyani dalam jumpa pers, didampingi Wakil Bupati Rahmadian Noor di Marabahan, Rabu (10/6/2020).

BACA : BPJS Kesehatan Hanya Verifikasi Klaim, 26 RS Layani Ratusan Pasien Covid-19 di Banjarmasin

Karena aturan yang kaku dari BPJS Kesehatan itu, Bupati Batola mengaku kecewa berat. Bahkan, menurut Noormiliyani, kejadian yang dialami warganya itu bukan sekali ini saja, tapi sudah berkali-kali.

Ia membandingkan ketika program jaminan kesehatan daerah (jamkesda), masyarakat Batola justru bisa terlayani dengan baik untuk keperluan mendapat akses kesehatan atau biaya pengobatan atau perawatan.

“Begitu Jamkesda  diputus dan harus kerjasama dengan BPJS Kesehatan, ternyata hasilnya mengecewakan seperti sekarang,” cetus Noormiliyani.

BACA JUGA : Di Hadapan Wakil Rakyat, BPJS Kesehatan Banjarmasin Mengeluh Tunggakan Iuran Peserta

Ia mengatakan sudah mengupayakan untuk membantu warga yang tengah kesusahan dengan berbagai macam cara, termasuk melakukan dana urunan, ternyata dengan aturan baku BPJS Kesehatan, semua jadi tertolak.

“Kami ingin menolang masyarakat, tapi masalah ini tidak bisa diamkan. Tapi persoalan itu selalu muncul-muncul kembali. Ke depan, persoalan seperti tidak bisa didiamkan, semoga apa yang kami lakukan bisa didengar pimpinan-pimpinan nasional di pusat,” ucapnya.

Menurut Noormiliyani, aturan yang kaku dari BPJS Kesehatan selalu menjadi hambatan untuk membantu warga Batola yang tengah kesusahan.

Atas kondisi itu, berdasar hasil kesepakatan bersama di Pemkab Batola, akhirnya diputuskan untuk memutus hubungan kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Karena selama ini, BPJS Kesehatan juga tidak bisa membantu dengan benar masyarakat Batola. Makanya, seluruh SKPD yang ada di Pemkab Batola, sepakat memutus hubungan kerjasama dengan BPJS Kesehatan,” cetus Noormiliyani.

BACA JUGA : Tambal Sulam BPJS Kesehatan, Direktur RSUD Ulin Akui Pengaruhi Layanan Pasien

Ia menegaskan hal itu merupakan kewenangan daerah dalam hak otonomi daerah untuk memutuskan langkah yang terbaik bagi masyarakat. Noormiliyani menegaskan Pemkab Batola akan kembali menghidupkan program jamkesda melalui dana APBD untuk membantu masyarakat.

“Selama ini kami lewat Jamkesda fine-fine (baik-baik) saja, melalui dana APBD. Pokoknya, insya Allah masyarakat Batola terlayani dengan baik,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Batola juga meminta agar pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada warganya. Ia mengaku optimistis mendapat dukungan masyarakat di Kabupaten Batola atas keputusan yang telah dibuat. “Saya yakin, masyarakat Batola ada di belakang Ibu,” ungkapnya.

BACA JUGA : Iuran BPJS Kesehatan Naik, DPRD Kalsel Sebut Kebijakan Menyakiti Masyarakat

Ia mengungkapkan selama adanya Jamkesda justru cakupan layanan kesehatan masyarakat Batola lebih terakomodir. “Apalagi, ada cadangan kemanusiaan di APBD. Kami jamin masyarakat tak perlu khawatir karena bisa terlayani lewat program Jamkesda,” ucapnya.

“Ini peringatan bagi jajaran BPJS Kesehatan. Ini sudah sudah kesekian kalinya, seperti tidak ada rasa kemanusiaan, saya sendiri menangis lihat apa yang diderita bocah dengan bawaan penyakit jantung bocor. Mengapa mereka seakan tidak iba? Makanya, kami yakin bisa menolong masyarakat kami sendiri dengan program Jamkesda yang ada,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor DidI G Sanusi
2 Komentar
  1. Tirai Syah berkata

    Mantap….perlu dicontoh oleh daerah lain ini…

  2. Perawat berkata

    Kalau mau ditanggung BPJS Kesehatan maka daftarkan semua penduduknya Bu. Belum terdaftar kok tiba2 langsung mau di tanggung.
    Emang kalau jamkesda berlaku di luar kab.?
    Keluarga kami sudah merasakan manfaatnya, saat jamkesda hanya di rs lokal tapi setelah bpjs selain di rs lokal juga bisa saya gunakan sampai ke ibukota

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.