Fasilitas Isosilasi dan Karantina di RSUD dan SKB Balangan Sudah Siap

0

RUANG isolasi di RSUD Balangan dan Ruang Karantina di SKB Balangan sudah siap digunakan untuk menangani pasien Covid – 19. Saat ini semua fasilitas ruangan sudah terpasang termasuk kesiapan tenaga medis dan obat obatan.

KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Erwan Mega, membenarkan sudah siapnya ruangan isolasi dan ruang karantina yang dimiliki saat ini yakni di RSUD Balangan dan SKB Balangan.

“Bangunan dan fasilitas ruang isolasi di dua tempat ini siap dipakai.  Fasilitas tempat tidur, meja, kursi dan pengatur sirkulasi udara telah dipasang, dan lagi nantinya pasien menjalani karantina akan dapat makan tiga kali sehari,” Sebut erwan yang juga juru bicara Gugus Covid 19 Kabupaten Balangan, Jum’at (5/6/2020).

BACA : Antisipasi Covid-19, Ansharuddin Himbau Santri Di Ponpes Jalankan Protokol Kesehatan

Erwan juga menyatakan, ruangan karantina ini tersebut hanya diperuntukan pasien yang hasil rapid test reaktif dan untuk pasien yang hasilnya positif uji Swab akan durujuk ke RS rujukan Covid 19.

Sampai saat ini, ruang karantina di SKB Balangan sudah ada menampung reaktif Covid 19, namun untuk ruang isolasi di RSUD balangan belum ada menampung pasien Covid 19 di Balangan, dimana kebanyakan pasien Covid -19 yang terdata hasil rapid testnya reaktif kebanyakan melakukan isolasi mandi di rumah dan diawasi oleh tenaga medis.

Sementara itu,  Direktur RSUD Balangan, dr Ferry menyatakan, kesiapan ruangan isolasi di RSUD Balangan dan pihak RSUD sudah menyiapkan tenaga medis dan obatan untuk penanganan pasien.

“Tenaga medis kita siap 24 jam untuk menangani kalau ada pasien Covid 19, stok obat dan APD pun lumayan cukup namun untuk beberapa bulan kedepan perlu dilakukan penambahan,” ujarnya.

BACA JUGA : Bupati Ansharuddin Pantau Pembangunan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Ferry juga merincikan stok APD yang saat ini dimiliki oleh RSUD Balangan dari hasil donasi yakni APD sebanyak 350 pcs, masker bedah sebanyak 1.200 pcs, tetopi operasi sebanyak 1.500 pcs, Apron sebanyak 100 pcs, sarung tangan steril sebanyak  2.000 pcs, sarung tangan non steril sebanyak 40.000 pcs dan Cover shoes sebanyak 500 pcs.

Terkait penangan, ia juga menjelaskan ada beberapa alur tindakan di rumah sakit sebelum pasien dinyatakan positif atau negatif terinfeksi Covid-19. Deteksi pasien suspect virus ini dapat dimulai dari orang yang melakukan perjalanan dari negara terjangkit dan atau temuan gejala .

Jika orang tersebut mengalami demam, maka masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Jika kemudian gejala klinis tersebut berkembang menjadi demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan akan langsung dijadikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Jika PDP ini memiliki riwayat kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka statusnya akan dinaikkan menjadi suspect.  Selanjutnya petugas medis akan melakukan pemeriksaan spesimen untuk memastikan terjangkit Covid-19 atau tidak.  “Jika hasilnya positif, maka akan diisolasi ke rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas isolasi ” kata dr Ferry.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.