Tagihan Listrik Terus Membengkak, DPRD Kalsel Segera Panggil PLN

0

KELUHAN masyarakat atas melonjaknya tagihan rekening listrik akhirnya didengar DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Rencananya, Selasa (9/6/2020) besok, manajemen PT PLN Wilayah Kalselteng akan dipanggil dewan.

KETUA Komisi III DPRD Kalimantan Selatan Syahrujani mengungkapkan harus ada penjelasan resmi dari pihak PLN, mengapa tagihan listrik yang harus dibayar masyarakat justru terus membengkak tiap bulan, padahal rata-rata pemakaian sama di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).

“Besok, kami akan panggil manajemen PT PLN Wilayah Kalselteng. Kami minta mereka menjelaskan apa alasannya mengapa tarif listrik yang dibayar warga terus menaik. Mereka harus bawa data lengkap ke dewan,” ucap Syahrujani kepada awak media di Banjarmasin, Senin (8/6/2020).

BACA : PT PLN UIW Kalselteng Bantah Adanya Lonjakan Tagihan Akibat Kenaikan Tarif Listrik

Pemanggilan pengelola pabrik setrum itu juga berdasar hasil rapat komisi membidangi energi sumber daya mineral, pembangunan dan infrastruktur, karena ternyata tagihan listrik itu membengkak itu juga dirasakan anggota DPRD Kalsel.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, tentu tagihan listrik yang mahal itu sangat memberatkan masyarakat. PLN harus bisa menjelaskan mengapa tiba-tiba tarif listrik terus melonjak secara tiba-tiba. Itu harus disampaikan dengan data,” tegas politisi Partai Golkar ini.

Mantan Ketua DPRD Hulu Sungai Utara ini mengakui banyak keluhan publik yang telah didengar masyarakat terkait kenaikan tagihan listrik, terutama untuk pelanggan non subsidi dari 900 KVA hingga daya listrik di atasnya.

Warga Kuin Utara, Hidayah mengaku terkejut begitu membayar tagihan listrik justru tiba-tiba tiap bulan naik terus, padahal pemakaian setrum di rumahnya tidak berubah atau bertambah.

“Tagihan bulan Mei dan Juni jauh sekali kenaikannya. Saya bingung apa dasar PLN sampai menaikkan tagihan listrik begitu tinggi?” cecar Hidayah.

BACA JUGA : Kabar Gembira! 423.255 Pelanggan 450 VA di Kalsel Dapat Listrik Gratis

Padahal, menurut dia, sepatutnya di tengah wabah Corona yang membuat pendapatan masyarakat turun drastis, PLN selaku badan usaha milik negara (BUMN) lebih berpihak kepada masyarakat.

“Padahal, Presiden Joko Widodo sangat jelas meminta agar jangan membebani masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Lho, kenapa PLN justru menaikkan tagihan listrik?” cecar Hidayah.

Hal senada juga dilontarkan Rifky. Warga Banjarmasin mengaku bingung tagihan listrik terus melonjak naik, padahal petugas PLN tidak pernah memeriksa meteran listrik di tengah wabah Corona.

“Dasarnya apa? Kalau berdasar tagihan bulan terakhir sebelum Corona, jelas lebih masih standar. Pada Februari lalu, kami hanya bayar sekitar Rp 200 ribu, lalu pada Maret naik menjadi Rp 360 ribu. Eh, pada rekening Mei naik fantastis menjadi Rp 560 ribu?” ucap Rifky. (jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.