Ini Langkah Strategis BI Kalsel Saat Pandemi Covid-19

0

KEPALA Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring mengklaim pihaknya akan terus menggenjot sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program digitalisasi saat pandemi Covid-19.

PIHAKNYA memaparkan beberapa program strategis yang akan ditawarkan yaitu, pertama UMKM Digital dengan melakukan pelatihan online dan pendampingan dengan tujuan meningkatkan kapasitas, serta melakukan kurasi UMKM terpilih untuk seleksi IKRA (Industri Kreatif Syariah).

“Terus selanjutnya kita mendorong instansi atau dinas terkait untuk membentuk UMKM Care Centre sebagai media konsultasi, pendampingan, dan memfasilitasi UMKM dengan lembaga keuangan,” paparnya, Jumat (5/6/2020).

BACA : 2020, Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Diprediksi Meningkat

Terakhir, UMKM Connect. Program ini menghubungkan UMKM dengan pelanggan untuk mempromosikan produk-produk dan meningkatkan akses pemasaran sebagai upaya menjaga kinerja UMKM.

“Langkah tersebut perlu segera dilakukan sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi pasca adanya Covid-19 di Kalsel. Bahkan BI Kalsel saat ini sudah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kebijakan pembayaran digital selama pandemi corona berlangsung,” tambahnya.

Digital payment menurut Bank Indonesia belakangan memiliki peranan sangat penting, sebab dengan adanya pandemi Covid-19, integrasi ekonomi dan digital semakin diperlukan.

BACA JUGA: PAD Anjlok, Komisi II DPRD Kalsel Minta Pemerintah Juga Fokus Masalah Perekonomian

“Hal ini pun dilakukan dalam persiapan menuju new normal atau era kenormalan baru, untuk menghindari penyebaran covid-19 dari interaksi langsung maupun dari media uang, mengingat pasar merupakan salah satu klaster penyebaran virus,” ungkapnya.

Sementara terkait sektor ekonomi yang masih menjanjikan selama pandemi, dirinya menyatakan ada beberapa sektor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, diantaranya sektor komunikasi dan umkm di bidang pertanian, herbal dan hidroponik.

“Hidroponik mempunyai daya jual dan laku, seperti produk herbal. Terlebih lagi karena bisa dikerjakan stay at home (dirumah saja),” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.