Bakal Jadi RS Rujukan Covid-19, RSUD Sultan Suriansyah Kekurangan SDM

0

RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah Banjarmasin berencana akan menambah sarana dan prasana fasilitas seperti tempat tidur dan beberapa alat kesehatan lainnya.

PENAMBAHAN fasilitas tersebut berupa 100 ranjang atau bed untuk pasien Covid-19 serta sejumlah alat kesehatan penunjang lainnya di rumah sakit milik Pemkot Banjarmasin di Jalan Rantauan Darat, Kelayan Selatan itu.

Demi merealisasikan tersebut, dibutuhkan dana sebesar Rp 30 miliar. Dana tersebut berasal dari APBD Kota Banjarmasin dan APBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Penambahan fasilitas dan alat kesehatan tersebut juga merupakan rencana RSUD Sultan Suriansyah yang bakal ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19.

BACA : Ruang Isolasi Berkapasitas 10 Orang, RSUD Sultan Suriansyah Siap Tampung Pasien Corona

Direktur Utama RSUD Sultan Suriansyah, dr Sukotjo Hartoni mengatakan, saat ini pihaknya baru memiliki 11 bed yang ada di ruang isolasi untuk penanganan Covid-19.

Hal itu, menurut Sukotjo, belum layak untuk dijadikan rumah sakit rujukan dan menampung lonjakan pasien Covid-19 ke depan.

Lebih jauh Sukotjo menjelaskan, pada awalnya pihaknya hanya berencana akan menambah 20 bed. Namun, saat diminta untuk menjadi rumah sakit rujukan, Pemprov Kalsel berencana akan menambah hingga 100 bed.

“Awalnya kita akan menambahkan sekitar 20 bed, tapi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel menawarkan untuk menjadi rumah sakit rujukan Covid-19. Jadi penambahannya 100 beda,” ujar Sukotjo saat ditemui awak media, Kamis (4/6/2020).

Bahkan, lanjut dia, saat ini pihaknya telah menyiapkan satu ruangan untuk pasien Covid-19 yang rencananya akan diisi oleh 100 bed dari pemerintah setempat tersebut.

BACA JUGA : BPJS Kesehatan Hanya Verifikasi Klaim, 26 RS Layani Ratusan Pasien Covid-19 di Banjarmasin

Kendati demikian, Sukotjo mengakui harus menambah tenaga medis atau sumber daya manusia (SDM) lainnya. Meski saat ini memang sudah tersedia SDM untuk turut menangani pasien Covid-19.

Ia menyatakan membutuhkan sedikitnya 150 petugas tambahan. “Mulai dari dokter paru, dokter penyakit dalam, petugas radiologi, laboratorium, perawat dan sebagainya,” ucapnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.