Anggota Komisi I DPR RI Serukan Intelijen TNI-Polri Segera Bertindak

0

ANGGOTA Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha menyerukan agar jajaran Polri dan TNI segera meningkatkan kewaspadaan kemungkinan adanya simpatisan ISIS meniru aksi penyerangan yang terjadi di Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, Senin (1/6/2020) dini hari.

“MESKI sampai saat ini, pihak kepolisian khususnya Polri maupun Polda Kalimantan Selatan mengumumkan hasil penyidikan atas modus pelaku penyerangan terhadap Mapolsek Daha Selatan, namun kewaspadaan harus dilakukan aparat Polri dan TNI,” ucap Syaifullah Tamliha kepada jejakrekam.com, Senin (1/6/2020).

Menurut dia, apa yang dilakukan pelaku yang diduga simpatisan ISIS di Mapolsek Daha Selatan bisa ditiru gaya dan cara melalui media sosial (medsos).

“Inilah mengapa sangat penting agar radikalisme di Kalimantan Selatan harus segera ditumpas agar tidak menjalar ke masyarakat lainnya,” ucap wakil rakyat asal Kalsel ini.

BACA : Polda Kalsel Dalami Kasus Penyerangan Ke Mako Polsek Daha Selatan

Ketua DPP PPP ini mengatakan pelibatan tokoh ulama sangat penting di Kalimantan Selatan, karena mayoritas penduduknya menganut agama Islam sehingga pesan yang diberikan kepada masyarakat bisa dicerna secara kaffah atau menyeluruh.

“Program deradikalisme hendaknya terus-menerus dilakukan, meskipun dalam suasana pandemi Covid-19,” ucap Syaifullah.

Anggota DPR RI bidang pertahanan, intelijen negara dan luar negeri ini mengatakan kewaspadaan TNI dan Polri mesti dilakukan. Sebab, menurut Syaifullah, kedua institusi negara ini mendapat tugas sebagaimana hasil revisi UU tentang Tindak Pidana Terorisme.

“Intelijen TNI dan Polri harus cepat bertindak sebelum terjadinya aksi teror kembali, usai kejadian di Mapolsek Daha Selatan ini,” cetusnya.

BACA JUGA : Ada Surat Wasiat, Pengamat Intelijen Sebut Pelaku Penyerangan Mapolsek Daha Selatan Merupakan Jaringan ISIS

Syaifullah juga menyerukan agar para ulama dan tokoh masyarakat Kalsel agar terus membina warga Banua agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.

“Akan sangat berbahaya bagi Kalsel jika pemahaman agama yang dicerna masyarakat itu hanya sepotong-potong. Akhirnya, muncul kelompok radikal yang mengarah ke tindakan teror yang jelas meresahkan dan merugikan masyarakat,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Didi GS
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.