Kasus Covid-19 Kalsel Diprediksi Memuncak di Juli, New Normal Efektif Bulan Agustus

0

KASUS warga Kalimantan Selatan yang akan terjangkit virus Corona (Covid-19) diprediksi akan mengalami lonjakan drastis atau memuncak pada bulan Juli 2020 mendatang.

PREDIKSI ini duraikan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Abdul Haris Makkie saat melakukan monitoring evaluasi bersama GTPP Covid-19 Kota Banjarmasin, Selasa (26/5/2020).

Karenanya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel berencana akan melakukan tracking atau penelusuran kluster atau orang berpotensi terjangkit virus Corona pada Juni mendatang.

“Selanjutnya, kami akan melakukan treatment (pengobatan) penyelesaian dari hasil tracking tersebut. Jadi kemungkinan pada bulan Juli,  ada lonjakan yang luar biasa. Itu adalah hasil tracking dan tracking dari kita,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel ini.

BACA : Hati-Hati Lonjakan Kasus Corona, Warga Pasar Di Banjarmasin Diingatkan Patuhi Protokol Kesehatan

Haris menegaskan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan ditargetkan pada Agustus 2020 mendatang bakal melambat, bahkan mengalami penurunan.

“Kemudian setelah ada penurunan, tahap selanjutnya adalah melakukan recovery (pemulihan) terhadap dampak sosial dan dampak ekonomi,” ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel ini.

BACA JUGA : Pasar dan Mall Dijejali Warga, Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran

Namun, masih lanjut Haris, hal tersebut tidak akan pernah terjadi apabila hanya Pemprov Kalsel yang bekerja keras. Ia berharap adanya kerjasama antara Pemprov Kalsel dengan 13 pemkab dan pemkot, bahkan masyarakat di Banua bisa bekerjasama agar menekan laju penyebaran virus Corona.

Saat disinggung mengenai rencana hidup normal baru atau ‘new normal’ pada bulan Juni yang diinginkan pemerintah pusat, Haris meminta warga Kalsel untuk tidak terpaku pada rencana tersebut.

BACA JUGA : Gugus Tugas Sebut Ada 2 Ribu Kasus Covid-19 Belum Terdeteksi di Kalsel

Menurut  Haris, hidup normal baru akan efektif berjalan di Kalsel pada bulan Agustus, setelah adanya penurunan kasus usai dilakukan tracking oleh tim gugus tugas.

“Kita ikuti secara alamiah saja, karena melaksanakan new normal itu berdasarkan karakteristik daerah, tidak mungkin harus disamaratakan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki/Balsyi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.