Ungkap Lebih Banyak Kasus Covid-19, Banjarmasin Didorong Adakan Alat PCR Sendiri

0

LONJAKAN kasus penderita positif dan meninggal akibat terpapar virus Corona (Covid-19) setiap hari kian memprihatinkan. Jumlahnya pun kini sudah tembus 200 kasus positif Covid-19,  dengan penderita yang masih dirawat sebanyak 131 pasien dan 47 orang meninggal dunia.

KONDISI tersebut justru dianggap Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Yamin sebagai sebuah bukti dari kinerja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin saat ini.

“Kita mengapresiasi kinerja tracking yang dilakukan gugus tugas, hingga menemukan beberapa kluster. Justru kalau tidak meningkat, pemerintah dianggap tidak bekerja,” kata Yamin kepada jejakrekam.com, Kamis (21/5/2020).

Meski begitu, Yamin mengaku prihatin dengan kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Banjarmasin. Bayangkan saja, dari 56 kasus kematian di Kalsel, Banjarmasin menyumbang sebanyak 47 kasus.

BACA : Kasus Covid-19 Merata di Banjarmasin, Ketua Fraksi Golkar Desak PSBB Dievaluasi

“Angka kematian ini yang harus sama-sama kita pikirkan, tetapi juga diakui bahwa tenaga medis sudah bekerja secara maksimal,” tutur Ketua DPD Partai Gerindra Banjarmasin.

Dengan kondisi lonjakan tersebut, Yamin mengungkapkan saat ini Pemkot Banjarmasin harus mengadakan alat tes swab PCR sendiri agar pelaksanaan tracking bisa lebih maksimal.

“Karena saat ini kita hanya punya provinsi (Pemprov Kalsel) kalau tidak salah. Kalau hanya menunggu itu, pasti akan terlambat, sedangkan banyak kabupaten kota lain,” ujar Yamin.

Ia juga menyatakan, dewan pun mendukung jika PSBB jilid 3 dilanjutkan Pemkot Banjarmasin. Tetapi Yamin menekankan Pemkot Banjarmasin untuk lebih memperhatikan bansos yang selama ini banyak dianggap tidak tepat sasaran.

BACA JUGA : Miliki Alat Akurat, PMI Siap Bantu Pemkot Banjarmasin dalam Penanganan Covid-19

Hingga Kamis (21/5/2020), Banjarmasin menyisakan dua kelurahan yang masih zona hijau yakni Alalak Tengah di Banjarmasin Utara dan Kertak Baru Ulu di Banjarmasin Tengah. Angka orang dalam pemantauan (ODP) pun membengkak menjadi 513 orang, dan 669 OTG dan 1.251 pelaku perjalanan. Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) terdatat 79 orang dengan kategori penyakit ringan, sedang dan berat.

Rekor kasus Covid-19 di Banjarmasin terjadi di Kelurahan Sungai Bilu dengna 17 kasus, disusul 16 kasus di Pekapuran Raya, 9 kasus di Murung Raya dan 8 kasus masing-masing di Kelurahan Pemurus Baru dan Teluk Dalam. Rentang kasus dari 6 hingga satu merata di hampir seluruh kelurahan yang ada di ibukota Kalimantan Selatan ini.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.