Tangkal Orang Masuk Bawa Virus, Tabalong Perketat Wilayah Perbatasan Daerah

0

MESKI sudah terbebas dari pasien positif Covid-19, Kabupaten Tabalong tetap bersikap waspada terhadap penyebaran virus Corona karena diapit daerah yang masih zona merah di Kalimantan Selatan.

APALAGI, Kabupaten Tabalong juga menjadi pintu masuk bagi Kalsel karena berbatasan dengan provinsi tetangga, Kalimantan Timur serta Kalimantan Tengah.

Data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan pada Selasa (19/5/2020), di Kabupaten Tabalong terdapat enam pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Namun, kabupaten ini masih memiliki 7 orang dalam pemantauan (ODP) dan satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

BACA : Hanya Untuk Pedagang Lokal Tabalong, Pasar Mingguan Kembali Dibuka

Tak mengherankan, jika Kabupaten Tabalong pun memperketat perbatasan daerahnya dengan kabupaten tetangga seperti Hulu Sungai Tengah (HST) dan Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) maupun provinsi tetangga.

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tabalong H Anang Syakhfiani mengatakan walau saat ini Tabalong tak memiliki pasien Covid-19, namun hal itu tak boleh membuat lengah.

“Kita tetap harus waspada dan bahkan semakin meningkatkan meningkatkan kewaspadaan kita,” ucap Anang Syakhfiani kepada awak media di Tanjung, Selasa (19/5/2020).

Menurut dia, untuk mengantisipasi penularan dari luar, GTPP Covid-19 Tabalong telah menambah pos skrining di pintu-pintu masuk kabupaten tetangga ke Tabalong. 

“Saat ini, sudah ada empat pos skrining di tiap perbatasan seperti perbatasan HSU dengan Tabalong yang bertempat di Desa Pugaan, perbatasan Balangan dengan Tabalong, perbatasan provinsi Kalteng dengan Tabalong Kalsel dan perbatasan Kaltim dengan Tabalong Kalsel,” tuturnya.

BACA JUGA : Pasien Positif Covid-19 Tabalong Sembuh, Dinkes Minta Warga Menerimanya Kembali

Ditambah, beber dia, tiga pos skrining baru yang berlokasi di Desa Sungai Durian kecamatan Banua Lawas yang berbatasan dengan Kabupaten HSU. Kemudian, di Desa Kambitin yang berbatasan dengan Provinsi Kalteng dan Desa Pulau Ku’u yang berbatasan dengan Kabupaten Balangan.

Ia menegaskan diperketatnya penjagaan di tiap pintu masuk Tabalong ini untuk memastikan bahwa orang yang masuk ke Tabalong tidak sedang terpapar Covid-19.

“Siapa saja yang lewat pos perbatasan ini akan diskrining, jika suhu badannya tinggi akan langsung dilakukan rapid test. Bila reaktif sudah ada SOP nya, namun bila normal silahkan lewat,” tegas Anang Syakhfiani.

Ia memastikan bila ada warga luar Tabalong yang pada saat dirapid test hasilnya reaktif,  maka warga tersebut akan dilaporkan ke gugus tugas kabupaten bersangkutan. 

“Semoga dengan cara ini tidak ada lagi masyarakat Tabalong yang tertular Covid-19,” ujarnya.

BACA JUGA : Naik 46 Kasus Dalam Sehari, Pasien Covid-19 Kalsel Tembus 484 Orang

Pihaknya juga berharap adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat, jika ada masyarakat atau warga Tabalong yang datang dari luar daerah. Terlebih datangnya dari daerah yang sudah zona merah hendaknya segera melaporkan ke RT setempat atau puskesmas terdekat.

Dari pantauan jejakrekam.com di lapangan, petugas pos skrining di perbatasan berjaga nonstop hingga malam hari dan dini hari.(jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.