Tak Peduli PSBB, Dapat Duit Bansos Warga Banjarmasin Serbu Pasar Baru

0

MESKI diminta untuk menjaga jarak dan mengenakan masker, ternyata warga Banjarmasin seakan tak ambil peduli. Mereka tetap memadati pasar dadakan yang digelar di Jalan Pasar Baru, Minggu (17/4/2020).

PADAHAL, kompleks Pasar Lima atau Harun Manis itu tengah disemprot cairan disinfektan, usai didapat beberapa warga pasar reaktif dalam rapid test (tes cepat) Covid-19. Bahkan, petugas tampak kewalahan akibat banyaknya orang menyebut pasar mingguan itu.

Strelisasi pasar dilakukan tim gabungan dari kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan, BPBD Banjarmasin hingga relawan pemadam kebakaran, guna mengurangi risiko menyebarnya virus Corona.

Namun, warga tetap bergerumul di kawasan pasar di pusat Kota Banjarmasin. Mereka tampak sibuk memilih baju bekas layak pakai impor dan baju murah yang dipajang para pedagang.

BACA : Izinkan Pedagang Non Sembako Buka, Pemkot Banjarmasin Beri Persyaratan

Demi bisa berpakaian baru di hari lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah yang tinggal hitungan hari, warga seakan tak peduli ancaman bakal terjangkit Covid-19.

Pantauan jejakrekam.com, Minggu (17/5/2020), kondisi pasar benar-benar sesak dijejali pedagang dan pengunjung. Ada puluhan pedagang kaki lima (PKL) menggelar lapak dagangannya dengan beragam produk yang dijual. Dari peralatan dapur hingga baju baru dan baju bekas impor.

Mirisnya lagi, ada beberapa orang mengajak anak-anak untuk turut berjejal di tengah imbauan untuk menjaga jarak atau mengenakan masker saat berada di luar rumah.

Aditya, warga Jalan Veteran mengaku sengaja datang ke Pasar Tungging yang digelar di Jalan Pasar Baru itu.

“Harga baju di sini lebih murah dibanding pasar-pasar lainnya. Memang, saat pandemi Covid-19, banyak yang tidak bekerja termasuk saya yang harus dirumahkan perusahaan,” ucap Aditya kepada jejakrekam.com, Minggu (17/5/2020).

BACA JUGA : Banyak Berada Di Luar Rumah, Ini Penyebab Laki-Laki Rentan Terserang Virus Corona

Ia mengaku bekerja sebagai buruh harian di perkebunan sawit di Tanah Bumbu. Namun, akibat wabah Corona, dirinya bersama rekannya terpaksa dirumahkan.

“Untungnya, kami dapat duit bantuan tunai langsung (BLT) dari pemerintah. Jadi duit ini yang dipakai untuk beli baju baru untuk anak-anak,” kata Aditya.

Hal yang sama juga dirasakan Saniyati. Warga TeluK Tiram ini juga membawa anaknya untuk berburu kue lebaran dan pakaian baru.

“Yang kami belanjakan duit bantuan dari pemerintah. Kalau berharap pendapatan lain, tidak ada lagi,” ucapnya.

BACA JUGA : Memprihatinkan, 47 Kasus Baru Covid-19 di Kalsel Separuhnya Disumbang Banjarmasin

Kelonggaran yang diberikan Pemkot Banjarmasin dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diakui Sugianoor, salah satu PKL Pasar Tungging Pasar Lima cukup membantu.

“Jadi, kami bisa berjualan di akhir pekan seperti sekarang. Walau pun, omzet penjualan turun drastis dibanding tahun-tahun lalu,” kata Sugianoor.

Ia mendukung upaya pelonggaran PSBB, meski masih di bawah ancaman bakal terjangkit virus Corona. “Mau bagaimana lagi, kalau berdiam diri di rumah saja, tidak dapat duit. Makanya, lebih baik berjualan, mumpung sebentar lagi lebaran,” kata pedagang baju ini.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.