Banyak Berada di Luar Rumah, Ini Penyebab Laki-Laki Rentan Terserang Virus Corona

0

KASUS Covid-19 di Kota Banjarmasin kembali mengalami penambahan. Namun, kini yang bikin geleng-geleng kepala adalah 27 warga Kota Seribu Sungai itu dinyatakan positif terpapar virus Corona hanya dalam waktu sehari.

FAKTA tersebut terlihat pada data terakhir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin per Sabtu (16/5/2020) pukul 12.00 Wita. Hal itu juga disampaikan langsung oleh Juru Bicara GTPP Covid Banjarmasin Machli Riyadi.

Di mana jumlah orang terpapar virus asal Wuhan, China itu kini di ibukota Kalimantan Selatan sudah mencapai 129 kasus. Rinciannya sebanyak 80 masih dirawat, 19 yang dinyatakan sembuh serta 29 orang meninggal dunia. Sisanya, satu orang berasal dari luar wilayah.

BACA : Tembus 102 Kasus, Penderita Covid-19 di Banjarmasin Didominasi Laki-laki

Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 65 orang. Dengan kategori yang terbagi dalam 5 orang berskala ringan, 9 orang berkategori sedang dan 51 pasien tergolong berat.

Sedangkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 484 orang dan 708 ODP telah selesai dipantau. Sementara hasil penelusuran adanya warga kota yang melakukan perjalanan sebanyak 1.251 serta 386 orang tanpa gejala (OTG).

“Paling dominan di Kecamatan Banjarmasin Timur Kelurahan Pekapuran Raya ada 16 kasus dan Sungai Bilu 11 kasus. Kemudian urutan ketiga Kelurahan Pemurus Baru (7 kasus),” ucap Machli kepada awak media di Banjarmasin, Sabtu (16/5/2020).

Dengan hal itu, total dari 52 kelurahan di Banjarmasin, persentase zona merah Covid-19 sudah mencapai angka 75 persen atau hanya tersisa 10 kelurahan yang masih zona hijau dan kuning.

Jika dilihat dari data, GTPP juga menyatakan penyebaran kasus virus Corona di ibukota Kalsel itu didominasi oleh kaum laki-laki dengan skala usia 44-56 tahun.

BACA JUGA : Memprihatinkan, 47 Kasus Baru Covid-19 Di Kalsel Separuhnya Disumbang Banjarmasin

Namun, dengan total semua kasus tersebut, Machli belum bisa memastikan bahwa Banjarmasin hingga saat ini sudah mencapai puncak kasus Corona.

“Dengan 129 kasus tidak bisa kita katakan sebagai puncak Covid-19 di Banjarmasin,” ujarnya.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ini, kasus Corona akan cepat selesai jika masyarakat benar-benar disiplin dalam menerapkan imbauan pemerintah seperti menggunakan masker, menjaga pola hidup sehat hingga physical distancing.

Senada itu, pengamat kesehatan masyarakat asal Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB, Meilya Farika Indah menilai semua unsur berperan penting dalam menkan laju kasus Covid-19 saat ini. “Kedisiplinan masyarakat dan kekuatan penegakan hukum menjadi salah satu kuncinya,” ucapnya.

BACA JUGA : Sembuh Lebih Cepat, Empat Pasien Covid-19 Dipulangkan Dari RSUD Badaruddin Lama

Terkait pengidap Covid-19 di Banjarmasin yang didominasi laki-laki, Meilya menilai hal itu disebabkan karena aspek sosial. Bahkan, menurutnya, hampir di seluruh negara yang terdampak, mayoritas pengidap adalah kaum laki-laki.

“Laki-laki lebih banyak berada di luar rumah seperti bekerja dan beraktivitas lainnya. Kemudian perokok, hal itu bisa rentan terjadi penularan. Namun, hal itu perlu dikaji kembali,” pungkas Meilya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.