Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir Tergantung Disiplin Masyarakat Taati PSBB

0

EFEKTIF berlaku pada Sabtu (16/5/2020) pukul 00.00 Wita, tiga daerah penyangga Banjarmasin yakni Kabupaten Barito Kuala (Batola), Banjar dan Kota Banjarbaru akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

MENYUSUL Banjarmasin sudah terlebih dulu memberlakukan PSBB hingga perpanjangan kedua, diminta agar bisa efektif menekan angka kasus penyebaran virus Corona (Covid-19).

“Masyarakat harus displin dan mematuhi aturan PSBB, agar bisa berlaku efektif menekan meluasnya Covid-19 di Kalsel, khususnya di tigas daerah yakni Batola, Kabupaten Banjar dan Banjarbaru,” ujar anggota DPRD Kalsel, H Asbullah kepada awak media, Jumat (15/5/2020).

Politisi PPP ini menegaskan ketaatan masyarakat untuk patuh pada aturan demi kepentingan bersama, agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir di wilayah Kalsel. Hasilnya, kehidupan kembali normal.

BACA : Antroplog ULM : Jangan Biarkan Banjarmasin Berjuang Sendiri Lawan Covid-19

Sebaliknya, beber Asbullah, aparat yang melaksanakan tugas juga harus simpatik dan sopan, jangan terkesan arogan.

“Kalau masih melanggar aturan, tentu jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat, bukan berkurang. Kita semua yang rugi,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel ini.

Sekretaris DPW PPP Kalsel ini mengungkapkan akibat pandemi Covid-19 belum berakhir, maka dampaknya sangat terasa terutama kondisi perekonomian nasional, regional dan lokal.

“Akibatnya, penghasilan masyarakat menurun dan mempengaruhi daya beli masyarakat. Kita harus belajar dengan PSBB yang sudah dilaksanakan daerah lain. Apa saja kendala dan persoalan yang muncul, sehingga bisa dicarikan solusi,” papar Asbullah.

BACA JUGA : Terbukti Ada Kluster Sentra Antasari, 46 Warga Pasar Reaktif Rapid Test

Terkait bantuan sosial (bansos), anggota Komisi II DPRD Kalsel ini mengakui memang banyak keluhan terjadi. Seperti, bantuan tidak tepat sasaran atau masyarakat yang tidak kebagian, karena data yan kurang akurat.

“Selain data yang tidak akurat, Ini juga karena keterbatasan anggaran pemerintah, yang tidak mampu memberikan jaring pengaman sosial bagi yang terdampak Covid-19 secara maksimal,” pungkas Asbullah. (jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.