Perang Nekat Indonesia Lawan Corona

0

Oleh : Muhammad Rizali

TADI malam setelah selesai menyantap menu buka puasa sambil menikmati kopi, tiba-tiba muncul notifikasi berita dari salah satu media kredibel yang penulis yakini objektifitas, di setiap update pemberitaannya selalu muncul notifikasi di dering telepon genggam penulis.

SINGKAT cerita penulis baca isi berita tersebut dengan khidmat sembari searching referensi berita terkait di media kredibel lainnya. Inti pemberitaan tersebut kurang lebihnya menyatakan bahwa “virus yang ada di Indonesia baru diketahui berbeda dengan tipe-tipe jenis virus lainnya yang mewabah di negara luar”.

Sampai hari ini setidaknya ada tiga virus yang diketahui mewabah di dunia, yaitu Covid-19 tipe G, S dan V, tapi di Indonesia berdasarkan laporan dari Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro berbeda dari ketiga virus di atas.

“Ternyata WGS yang dikirim Indonesia termasuk kategori yang lainnya, jadi tidak termasuk kategori S, G, maupun V,” mengutip pernyataan Menristek.

BACA : PSBB Banjarmasin: Memutus Rantai Covid-19, Bukan Memutus Hak Masyarakat

Membaca berita di atas, penulis sedikit gembira sekaligus geram, gembira karena setidaknya pemerintah melalui gugus tugas penanganan Covid-19 bisa lebih terarah kerja ke depan, karena tipe virus sudah diketahui dan diidentifikasi berbeda dengan virus lainnya, karena mengalami mutasi.

Di sisi lain, penulis juga geram, karena identifikasi tipe virus di Indonesia tidak selesai sampai di sana. Saat ini, masih dalam proses identifikasi lanjutan guna mengetahui jenis virus lainnya yang ada di Indonesia selain yang baru saja sudah diumumkan.

Geramnya lagi, karena sedikit banyaknya sering mengikuti perkembangan informasi Covid-19 dari berbagai platform, muncul pertanyaan dari saya, Benar gak sih jenis virus baru diketahui? Kok baru sekarang? Jadi segala kebijakan, hukum, penanganan, tindakan dan lain sebagainya yang dilakukan pemerintah underlying apa?

Pertanyaan tersebut terlintas jauh di pikiran, kok bisa-bisanya menerapkan kebijakan dan strategi tanpa tau siapa lawan yang dihadapi. Saya mengira jenis virus di Indonesia sudah lama diketahui, tapi sementara disembunyikan datanya demi efektifitas penanganan.

Karena beberapa pejabat pemerintah sering berasumsi bahwa Covid-19 bisa sembuh karena musim panas, bisa sembuh karena ramuan obat-obatan khas Indonesia dan asumsi-asumsi lainnya.

BACA JUGA : Alarm Alam dan Pelajaran dari Covid-19

Teori sederhanya, berdasarkan yang pernah penulis pelajari di bangku kuliah, sebelum kita bertanding, berperang, berbisnis atau apapun, ada teori sederhana sebelum mengambil keputusan, namanya Analisis SWOT.

Adapun SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan lawan, kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

Tujuannya tidak lain untuk mengetahui pergerakan, kekuatan, ancaman peluang, kelamahan lawan yang akan dihadapi. Walaupun demikian masih banyak analisis lain yang bisa digunakan, seperti Kualitatif, Kuantitatif, Analisis SMART dan lain sebagainya. yang pada inti tujuannya sama, untuk mengetahui kapasitas dan kapabilitas lawan.

Sedikit berbeda saya amati dengan yang terjadi di Indonesia, sejak diumumkan tanggal 2 Maret 2020 terdapat pasien Covid-19, dua orang yang diumumkan oleh Presiden Jokowi, yang mana di China saat pengumuman tersebut sudah perang melawan Covid 19 tiga bulan sebelumnya, sejak Desember 2019 sejak awal kemunculannya di Wuhan.

BACA JUGA : Triangle Epidemiologi dalam Memutus Rantai Penularan Covid-19

Waktu rentang yang lama sejak awal kemunculan hingga kemaren sekitar lima bulan baru diumumkan jenis virus di Indonesia (itupun belum selesai), lalu muncul pertanyaan lanjutan, kerja pemerintah selama ini ngapain aja selain apresiasi untuk BLT, sembako dan lain sebagainya bagi yang terdampak.

Setidaknya, dalam perang fisik yang tampak saja, tentara dan intelijen wajib mengetahui sejauh mana kekuatan lawan yang akan dihadapi, apalagi dalam perang biologis melawan virus yang bentuk monsternya tidak tampak.

Dengan pertimbangan apa kebijakan dan strategi nasional diambil, sedangkan jenis musuh saja tidak diketahui sebelumnya? Tapi ya begitulah, namanya juga Indonesia brother.

Penulis bukan ahli virus, filantropi dan sejenisnya. tetap setidaknya dari awal kemunculan Covid-19 dengan banyaknya masukan dari dokter ahli virus, filantropi, dan ahli lainnya agar Indonesia segera mengidentifikasi tipe jenis virus Corona mana yang mewabah di Indonesia.

Indentifikasi akan ketahui sejara betul, dari identifikasi tersebut dengan mudah dapat ditemukan obat, herbal, vaksin atau apapun namanya untuk pencegahan penularan sedini mungkin.

BACA JUGA : Kunci Sukses Pelaksanaan PSBB di Kota Banjarmasin

Sistem dan kebijakan yang sangat rancu jika melihat keadaan sekarang, perang nekat melawan monster yang tak kelihatan dengan senjata asal-asalan tanpa mengetahui senjata musuh seperti apa.

Hingga sampai hari ini terdapat sekitar 12.500-an (yang baru di tes dan ketahuan) korban pasien Covid-19 dengan tipe berbeda-beda dan baru diketahui kekuatan jenis virusnya. Lantas dengan banyaknya masyarakat yang sudah terpapar saat ini, perang mana yang akan segera kita menangkan? Kita mengira, peperangan melawan Corona di Indonesia masih akan berlangsung lama.(jejakrekam)

Penulis adalah Sekretaris Umum HMI Banjarmasin

Founder Lapak Pemuda

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.