Kepergian Guru Zuhdi Mengulang Kejadian 15 Tahun Silam di Sekumpul
Oleh : M Syaiful Riki
WAFATNYA ulama kharismatik kebanggaan Banua asal Banjarmasin KH Ahmad Zuhdiannor atau yang akrab disapa Guru Zuhdi pada Sabtu (2/5/2020) atau bertepatan 9 Ramadhan 1441 Hijriah, menyisakan duka mendalam. Termasuk, ribuan kenangan bagi para pengikut pengajian rutinnya.
PENYAMPAIAN yang lugas dan selalu menyentuh hati diselingi candaan di setiap ceramahnya membuat ulama yang kerap disebut Abah Haji ini dicintai ribuan jamaahnya hingga kini.
Abah Haji yang juga aktif di dunia relawan Badan Pemadam Kebakaran (BPK) serta turut ikut langsung memadamkan api saat musibah kebakaran. Hal ini membuat ulama yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru ini sangat dekat dengan masyarakat.
Hal itu terbukti saat prosesi pengantaran jenazah beliau ke kediaman yang diiringi ribuan relawan BPK. Selain itu, cara berpakaian almarhum Guru Zuhdi yang seakan mirip dengan mendiang ulama besar asal Martapura KM Muhammad Zaini bin Abdul Ghani dianggap para jamaah menjadi penerus dari Abah Guru Sekumpul yang wafat pada tahun 2005 lalu.
BACA : Lantunan Shalawat Dan Banjir Air Mata Iringi Kedatangan Jenazah Guru Zuhdi
Bahkan, saat Abah Haji ini wafat pada tiga hari lalu seakan mengulang kejadian yang sama pada 15 tahun silam, di mana kepergian keduanya diiringi lautan manusia dan banjir air mata, bahkan alam semesta ikut menangisinya.
Terlebih lagi, kepergian Guru Zuhdi tepat di tengah wabah Covid-19, bahkan pihak keluarga pun sudah meminta jamaah untuk cukup mendoakan dari rumah masing-masing. Namun, rasa cinta yang sangat mendalam membuat mereka tetap memilih untuk mengantarkan jenazah Guru Zuhdi hingga menuju tempat peristirahatan terakhir beliau.
Sebelum wafat, Guru Zuhdi pernah berdoa di tengah ribuan jamaahnya agar wabah virus corona yang saat ini meresahkan masyarakat cepat segera berakhir.
Ulama kharismatik ini juga sempat berpesan kepada jamaahnya untuk tetap bersabar dan selalu berprasangka baik atas apa yang terjadi saat ini, karena hal itu sudah diatur dan atas kehendak dari Allah SWT.
Sehingga pada pertengahan bulan Maret lalu, tepatnya tanggal 23 Maret 2020, Guru Zuhdi mengumumkan secara resmi untuk menutup sementara seluruh pengajian yang beliau pimpin.
Pada pengumuman resminya itu, Guru Zuhdi juga meminta kepada masyarakat khususnya jamaah pengikut pengajian rutinnya untuk tetap berdiam diri dan cukup beribadah di rumah masing-masing.
Namun, siapa sangka doa dan pesan tersebut merupakan yang terakhir disampaikan oleh Guru Zuhdi dihadapan puluhan ribu jamaahnya.
BACA JUGA : Diiringi Hujan Cukup Deras, Prosesi Pemakaman Jenazah Guru Zuhdi Berlangsung Khidmat
Guru Zuhdi wafat pada usia 48 tahun, di RS Medistra, Jakarta, Sabtu (2/5/2020) pukul 06.43 WIB akibat penyakit kanker paru-paru. Beliau dimakamkan tepat di samping kediamannya di Jalan Belakang Masjid Jami, Sungai Jingah, Banjarmasin.
Banyak jamaah yang merindukannya dan ingin berziarah ke makamnya, namun hingga saat ini pihak keluarga harus menutup total kawasan tersebut untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi virus Corona.
Kini puluhan ribu jamaahnya harus menahan rindu untuk mendatangi pusara panutan mereka tersebut. Bahkan, banyak dari mereka yang belum yakin bahwa Guru Zuhdi saat ini telah tiada dan sulit mencari sosok pengganti beliau, persis seperti 15 tahun silam saat Abah Guru Sekumpul wafat.(jejakrekam)
Penulis adalah Jurnalis Jejakrekam.com
Pencarian populer:https://jejakrekam com/2020/05/05/kepergian-guru-zuhdi-mengulang-kejadian-15-tahun-silam-di-sekumpul/,pengganti guru zuhdiannor,Pesan guru sekumpul sebelum wafat