Ini Pesan Tokoh NU Kalsel, Kepergian Ulama Jangan Dikaitkan dengan Sesuatu yang Belum Terjadi

0

KEPERGIAN KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi membawa kedukaan bagi umat Islam khususnya di Kalimantan Selatan. Ulama yang dikenal kharismatik ini tetap dikenang atas petuahnya yang menyejukkan.

DI TENGAH Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tak menyurutkan kecintaan para jamaah untuk menghadiri prosesi shalat fardu kifayah di kediaman almarhum di belakang Masjid Jami, Sungai Jingah, Banjarmasin, Sabtu (2/4/2020) malam.

Bahkan, secara live lewat saluran Aswaja Net via jejaring berbagi video Youtube, warga bisa menyaksikan kondisi terkini di kediamaan ulama yang akrab disapa Abah Haji ini. Kediamaan ulama jebolan Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru itu penuh dengan karangan bunga dari berbagai tokoh nasional, regional dan lokal. Bahkan, juga membanjiri ucapan belasungkawa di media sosial baik facebook, twitter, instagram dan lainnya.

BACA : Lantunan Shalawat Dan Banjir Air Mata Iringi Kedatangan Jenazah Guru Zuhdi

Beragam ekspresi diucapkan warganet atas kepulangan Guru Zuhdi menghadap Allah SWT usai berjuang melawan kanker paru yang diderita saat dirawat intensif di RS Medistra Jakarta. Bahkan, di saat Guru Zuhdi wafat, ada beberapa ulama dan habaib juga dipanggil Allah SWT bertepatan pada 9 Ramadhan 1441 Hijriyah, seperti KH Husni Zam Zam dari Barabai, Habib Abdullah bin Muhammad bin Hadun Al Athos di Tegal, dan ulama besar lainnya di negeri Islam.

Dewan Pembina Aswaja Center NU Kalimantan Selatan, Habib Abdul Qadir Ba’aqil mengingatkan agar umat Islam khususnya di Banua, jangan menghubung-hubungkan sesuatu yang belum terjadi dengan kepergian para ulama atau habaib di tengah wabah Corona.

“Wajar saja, jika umat Islam khususnya di Banua merasa berduka atas kepergian ulama sekaliber Guru Zuhdi. Namun patut diingat, ini adalah takdir Allah karena kemungkinan akan ada pergantian ulama yang jadi panutan umat di Kalimantan Selatan,” ucap Habib Abdul Qadir kepada jejakrekam.com, Sabtu (2/5/2020) malam.

BACA JUGA : NU Kalsel Instruksikan Shalat Gaib Untuk Almarhum Guru Zuhdi Di Rumah Saja

Ia mengakui kepergian Guru Zuhdi di tengah wabah Corona juga menyisakan kisah yang tentu berbeda. Terlebih lagi, Guru Zuhdi yang dikenal sebagai pewaris model pengajian ulama besar Martapura, Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) memiliki ribuan jamaah dan pencintanya.

“Peristiwa ini harus menjadikan kita mawas diri dan perbanyak ibadah. Semoga ulama-ulama kita yang ada dipanjangkan umurnya. Kalsel memang membutuhkan ulama-ulama semacam almarhum Guru Zuhdi,” tutur salah satu pengurus Rabithah Alawiyyin Kalsel ini.

Habib Qadir pun mengingatkan agar umat jangan memvonis sesuatu yang belum terjadi, apalagi dikait-kaitkan dengan kondisi akhir zaman, ketika para ulama diangkat oleh Allah SWT.

“Mari kita berdoa kepada Allah di bulan Ramadhan yang suci dan dikabulkan segala doa, agar Allah SWT memunculkan ulama-ulama dan tunas baru yang membawa ketenteraman di Banua,” kata Habib Qadir.

Ia menegaskan almarhum Guru Zuhdi yang juga Mustasyar PWNU Kalsel ini selama hidupnya memang banyak memberi manfaat bagi umat Islam, umumnya warga Kalsel.

“Kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas apa yang telah diperbuat almarhum Guru Zuhdi. Insya Allah, kita yakin Rasulullah SAW akan menjenguk beliau di alam kuburnya,” kata Habib Qadir.

Salah satu tokoh di NU Kalsel ini kembali menekankan agar umat tidak berspekualasi atas kepergian para ulama, khususnya Guru Zuhdi, terlebih lagi untuk sesuatu yang belum terjadi. Hingga mengaitkan masalah akhir zaman.

BACA JUGA : Lautan Manusia Padati Kediamaan Almarhum Guru Zuhdi, Pihak Keluarga Minta Berdoa Di Rumah Saja

“Memang kita patut berduka atas kepergian orang-orang besar yang menjadi panutan bagi kita. Insya Allah, sekali lagi menandakan Allah akan memunculkan tunas-tunas baru yang akan memimpin kita ke depan,” tuturnya.

Menurut Habib Qadir, jika kita selalu menghubungkan sesuatu yang tak pasti, justru akan memperburuk akhlak kita kepada Allah SWT seakan tak menyetujui takdir-Nya.

“Janganlah membuat suasana makin mencekam di tengah wabah Corona yang kita alami sekarang. Mari kita berdoa untuk almarhum Guru Zuhdi serta agar wabah Corona ini segera berakhir,” tandasnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:ulama ulama NU dari kalimantan
Penulis Didi GS/M Syaiful Riki
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.