Foto : Syahminan
SAAT ini hampir seluruh masyarakat di Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Banjar dan sejumlah bantuan untuk warga yang sangat terdampak telah disalurkan.
Misalnya bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar berupa beras. Namun, bantuan ini menuai kritik dari sejumlah masyarakat.
Beras bantuan untuk warga Kabupaten Banjar yang terdampak dari wabah virus corona atau pandemi Covid-19 mulai disalurkan. Namun, ramai menuai kritik sebagian masyarakat, bahkan dari Gedung DPRD Kabupaten Banjar.
Salah satu kritik datang dari Wakil Ketua DPRD Banjar A Rizanie Anshari. Sebab, menurutnya bantuan beras tersebut dari Pemkab Banjar, kalau mau memasang stiker foto, maka cukup logo Pemkab Banjar saja.
“Kita semua ini sedang membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, jadi tidak perlu stiker foto. Kalau hanya ada foto bupati, maka nanti dikira masyarakat bantuan bupati pribadi, padahal itu bantuan Pemkab Banjar dan bisa diduga bermuatan politis,” jelasnya, Jumat (1/5/2020).
Wakil Ketua DPRD Banjar ini berencana akan memanggil Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar terkait pemasangan stiker foto bupati di kemasan beras bantuan tersebut. Rizani mencontohkan, Bupati Klaten ditegur warga, karena memasang fotonya di handsanitizer bantuan Kementerian Sosial.
“Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menegur Bupati Klaten karena memasang foto di handsanitizer bantuan dari pemerintah pusat tersebut,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar, Edy Hasbi mengatakan, stiker bergambar Bupati Banjar tersebut tidak punya muatan politis. “Maaf, ini hanya spontanitas dan tidak ada unsur politik, karena beliau Bupati Banjar selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar memberikan penyuluhan tentang Covid-19,” pungkas Edy Hasbi.(jejakrekam)
Jangan sampai pencitraan