Personel Satpol PP-Dishub Banjarmasin Ditarik, Penjagaan Pos Batas Kota Longgar

0

KEADAAN berbeda terlihat di seluruh pos penjagaan di perbatasan Kota Banjarmasin. Kondisi ini akibat ditariknya personel Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin yang berjaga di perbatasan kota.

DARI pantauan jejakrekam.com hingga Rabu (29/4/2020) siang, di pos perbatasan Jalan Achmad Yani Kilometer 6, Sungai Lulut terlihat hanya ada beberapa aparat kepolisian yang berjaga. Sedangkan di Handil Bakti, perbatasan Banjarmasin-Barito Kuala, masih terdapat beberapa personel Satpol PP Kota Banjarmasin.

Parahnya lagi, para pengendara seakan bebas keluar-masuk Kota Banjarmasin, lantaran tidak adanya pengecekan suhu tubuh. Terlebih lagi, untuk sekadar pemeriksaan identitas seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di hari sebelumnya.

BACA : Jam Malam Dimulai, Jalan Dipagar Besi, Kepala Dishub Usul Banjarmasin Dikunci Mati

Padahal, Pemkot Banjarmasin pada hari kelima PSBB kemarin baru saja berupaya untuk memperketat pintu keluar-masuk kota, terutama saat pemberlakuan aturan jam malam.

Saat dihubungi jejakrekam.com sejak Selasa (28/4/2020) hingga ditulisnya berita ini, Kepala Dishub sekaligus Plt Kepala Satpol PP, Ichwan Noor Chalik belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.

Namun, secara terpisah, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengakui bahwa ada kesalahpahaman dengan Satpol PP dan Dishub Kota Banjarmasin.

“Sampai ini kan di pos lain masih ada penjagaan Satpol PP. Hanya saja memang tadi ada miskomunikasi,” ucap Ibnu Sina kepada awak media saat memantau pos PSBB di Pal 6, Selasa (28/4/2020) malam.

BACA JUGA : Tutup Toko Lebih Awal, Sebagian Warga Banjarmasin Masih Taat Aturan PSBB

Dengan kelengangan di pintu masuk kota tersebut, Ibnu menyatakan, personel Satpol PP sudah siap untuk membantu pos penjagaan selama PSBB di Kota Banjarmasin.

“Satpol PP dari Pemprov Kalsel  siap membantu dalam upaya menyukseskan PSBB di Kota Banjarmasin ini. Semoga pada malam berikutnya sudah bisa kembali teratasi agar efektifitas pelaksanan PSSB di kota Banjarmasin bisa didukung oleh setiap pihak,” ujarnya.

Ancaman penarikan pasukan ini sempat disuarakan Ichwan Noor Chalik. Pejabat Balai Kota yang dikenal cukup kontroversial ini memastikan jika PSBB tiM dak efektif akibat masih longgarnya di perbatasan.

Kepala Dishub Banjarmasin ini meminta agar ibukota Kalsel ini dikunci mati layaknya lockdown, sehingga tidak bebas warga non Banjarmasin memasuki kota.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.