Bapas Banjarmasin Berikan Santunan WBP Asimilasi

0

DITENGAH pandemik Covid-19 yang kini menjadi perhatian khusus oleh pemerintah Indonesia. Berbagai tindakan pencegahan yang dilakukan mulai dari pembatasan interaksi sosial sampai pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ikut berdampak pada perekonomian masyarakat.

TIDAK terkecuali para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mendapatkan asimilasi dan integrasi sesuai dengan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020. Diantaranya, ada yang secara ekonomi memang kurang mampu dan ikut terkena dampak pembatasan aktifitas yang tentu membuat kondisi ekonominya turun.

BACA: Tebar Paket Sembako, Kalapas Amuntai Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Jarak

Hal tersebut membuat Balai Pemasyarakatan Kelas I Banjarmasin turun langsung memberikan bantuan sembako kepada warga binaan asimilasi yang kurang mampu sebagai wujud kepedulian dan pengawasan bersama, belum lama tadi. 

Santunan diberikan langsung oleh kepala Bapas Banjarmasin, Bagus Kurniawan didampingi beberapa Pembina Kemayarakatan, Eddy Permana, Hafizh Ikhwani dan Firman. Sarbani (51), salah satu warga binaan yang secara ekonomi tidak mampu, di desa Tangkas Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, mendapatkan bantuan tersebut.

Dalam kunjungannya, Bagus memberikan keterangan bahwa yang bersangkutan adalah WBP dari Lapas Tanjung yang hidup sebatang kara. “Beliau ini hidup sebatang kara, tidak ada sanak saudara dan hanya dibantu oleh tetangga. Oleh karena itu kami dan teman-teman Pembimbing Kemasyarakatan berinisiatif memberikan sembako kepada beliau yang juga ikut terdampak pembatasan aktifitas dan memang tidak punya pekerjaan, ditambah kondisi mata beliau sedang menderita katarak akut,” ujarnya.

Bantuan ini selain sebagai bentuk kepedulian serta pengawasan warga binaan asimilasi, juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-56 Tahun 2020 dengan tema Speed Up Berprestasi Pemasyarakatan PASTI Bersih Melayani.

Serta dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H, dimana pemberlakuan PSBB hingga himbauan untuk tidak mudik sedikit banyaknya juga ikut mempengaruhi ekonomi warga binaan asimilasi yang kurang mampu untuk tetap bisa bertahan selama wabah Covid-19 ini.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.