Meski Terdampak Covid-19, UMKM Bisa Jadi Roda Perekonomian Nasional

0

CORONA dan Tantangan Masa Depan Ekonomi Indonesia jadi topik diskusi virtual atau online yang dihelat Pusat Kajian Anti Korupsi dan Good Governance (Parang) Universitas Lambung Mangkurat, Kamis, (23/4/2020).

DIMODERATORI Rizal Nagara, mantan Ketua BEM UIN Antasari, diskusi dalam jaringan (daring) lewat aplikasi zoom menghadiri praktisi dan pengusur BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Syaipul Adhar, peneliti dan mahasiswa doktoral University West Scotland (UWS) London, Ahmad Zulfakar.

“Pemerintah saat ini dengan segala kelebihan dan keterbatasan sudah melakukan terbaik melalui kebijakan dan program. Di saat Indonesia sedang gencar menuju negara maju dan bergeser negara berkembang, kita tidak memprediksi peristiwa ini akan terjadi,” ucap Syaipul Adhar.

BACA : Demi Bertahan Hidup, Pengusaha Peci Sulap Kain Sasirangan Jadi Masker

Menurut dia, dengan segala kelebihan dan keterbatasan pemerintah, Indonesia sudah melakukan yang terbaik untuk penanganan wabah Covid-19.

“Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adalah langkah terbaik untuk perekonomian masyarakat, apalagi bagi masyarakat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang jumlahnya sangat banyak,” ucap Syaipul.

Mantan Direktur PT Ambapers ini mengatakan selain program bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah pusat, terbukti cukup membantu masyarakat yang terdampak langsung dari pandemi Covid-19.

“Hanya saja, pemerintah daerah harusnya lebih giat dalam memeperhatikan melindungi masyarakat baik dari segi kebutuhan hidup maupun aspek lainnya,” ucap eks politisi PAN ini.

BACA JUGA : Pasar Sentra Antasari-Pasar Lima Boleh Buka, Pasar Sejumput Ditutup Sementara

Sedangkan, Ahmad Zulfakar dalam analisisnya dari segi ekonomi, sudah sepatutnya pemerintah harus bertindak cepat dalam menanggulangi peristiwa wabah Corona secara global ini. Sebab, kata dia, pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi perekonomian.

“Pemerintah harus bertindak cepat  menanggulangi peristiwa Covid-19 ini. Sebab, dampaknya secaar perekonomian global dari segi mikro dan makro. Sebab, usai peristiwa ini terlewati, tidak menutup kemungkinan roda perekonomian mulai dari nol lagi,” ucap Zulfakar.

Ia melihat dari data yang ada, harga minyak dunia pun saat ini minus. Menurut dia, terpenting adalah  pemerintah harus sigap dan siap untuk merealokasikan anggaran bagi pelaku dan pegiatan UMKM di Indonesia. “Sebab, dari sana roda perekonomian di masyarakat bisa tumbuh pasca wabah Corona,” katanya.

Sementara itu, Rizal yang merupakan sarjana ekonomi Islam menekankan pentingnya pemerintah pro aktif terhadap dampak dari masifnya penyebaran virus Corona. Yakni dengan menyeimbangkan kondisi perekonomian dan kemanusiaan.

“Pemerintah pusat atau daerah harus pro aktif terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Jangan sampai terlalu fokus pembenahan ekonomi tapi menanggalkan sisi kemanusiaan. Kami tidak ingin lagi mendengar ada masyarakat yang meninggal dunia karena kelaparan,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.