Mengenang Sosok dr HM Hanafiah, Pejuang Kesehatan yang Terlupakan

0

Oleh : Muhammad Willy

KETIKA publik dihentakkan soal meninggal dunianya dokter spesialis paru senior Kalimantan Selatan, dr Hasan Zain Sp.P yang sempat dirawat RSUD Ulin Banjarmasin, dan dikabarkan terpapar virus Corona (Covid-19), ada cerita lain yang seakan terlupakan.

SIAPA dia? Dia adalah dr HM Hanafiah (1928-2001), selama perjalanan hidupnya sudah terbukti dedikasinya untuk bidang kesehatan di Banua.

Bahkan, selama mengabdi di Banjarmasin, sosok dokter ini tak perlu diragukan lagi dedikasinya. Nama HM Hanafiah pun pernah diusulkan menjadi nama pengganti RSUD Ulin Banjarmasin. Rumah sakit yang merupakan warisan kolonial Belanda dan dibangun kembali di era pendudukan Jepang itu.

Pengusulan penggantian nama RSUD Ulin menjadi RSUD HM Hanafiah datang dari seorang Gubernur Kalsel Ir HM Said (periode 1984-1995), dilanjutkan oleh Gubernur Kalsel berikutnya, Gusti Hasan Aman (periode 1995-2000). Bahkan, suara dukungan juga datang dari anggota DPRD Provinsi Kalsel Thamrin Hasan dan wartawan senior sekaligus anggota DPRD Kalsel, Mas Abikarsa.

BACA : Berjasa Dalam Dunia Kesehatan, Nama Dr Hasan Zain Diusulkan Jadi Penamaan Rumah Sakit

Namun, sayang belum ada kesepakatan bulat ketika itu. Hal ini memang terasa aneh, karena selama hidupnya dr HM Hanafiah telah tulus mengabdikan dirinya untuk memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat Kalsel.

Pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Ulin Banjarmasin periode 1969-1974, hingga menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit yang dipimpin di Ruang ICU pada 2001 silam. Sebelumnya, almarhum pernah menjadi Dekan Pendidikan Tinggi Kedokteran Universitas Achmad Yani (1968-1969), Kepala UTDC PMI Kota Banjarmasin (1971-2001), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel (1982-1985) dan anggota DPRD Provinsi Kalsel periode 1988-1998.

Motto hidup seorang dr HM Hanafiah yang sangat membekas adalah pekerjaan itu amanah. Bahkan, gaya kepemimpinannya patut dicontoh meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Terbukti, dari lima anaknya semuanya sukses, yakni Prof Drs H. Muhammad Handry Imansyah, M.A.M., PhD, Dra Hj. Henny Hendriyati, Ir. Hj. Elly Liestyani, MS, Ir. H. Bambang Herry Susanto, M.Si dan  Dr. H. Mohammad Rudiansyah, M.Kes., SpPD-FINASIM.

BACA JUGA : Dokter Spesialis Paru Senior Di Kalsel Meninggal Dunia Diduga Terpapar Corona

Bekal yang diberikan almarhum kepada anak-anaknya sesuai falsafah hidupnya, berpedoman pada Alquran. Yakni, Iqra, menuntut ilmu yang benar-benar diwariskan seorang dr HM Hanafiah. Sebab, bekal ilmu tidak hilang dan lekang ditelan zaman, berbeda dengan harta pasti akan habis. Inilah pesan terakhir seorang dr HM Hanafiah yang patut kita kenang.(jejakrekam)

Penulis adalah Aktivis Kemasyarakatan dan Tinggal di Batulicin, Tanah Bumbu

Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.