Bukan Penjemputan Pasien Covid-19, Camat Banjarmasin Timur Sesalkan Video Beredar Bikin Geger

0

SALAH satu warga Cempaka Putih, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Banjarmasin Timur, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara diduga terpapar virus Corona (Covid-19), langsung dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, Jumat (17/4/2020).

DALAM video amatir berdurasi 0.26 detik yang diambil dari ponsel seorang warga, mengisahkan proses penjemputan yang dilakukan petugas berpakaian alat pelindung diri (hazmat) dan mobil ambulance yang parkir di depan gang kecil itu.

Kini, warga Banjarmasin khususnya seakan trauma dan dibuat geger jika ada ambulance datang ke pemukimannya. Hingga membuat kawasan sekitar menjadi heboh, sejak massifnya kasus Covid-19 di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.

Camat Banjarmasin Timur, Ahmad Muzaiyin mengatakan, warga yang dijemput petugas itu berjenis kelamin pria, sebelumnya sudah menjalani perawatan hampir 14 hari di RS Bhayangkara Banjarmasin.

“Memang yang bersangkutan sebelumnya mengalami gejala seperti sesak napas, batuk seperti gejala Covid-19, setelah menjalani perawatan hampir dua minggu, kabarnya sudah membaik,” kata Ahmad Muzaiyin saat dikonfirmasi jejakrekam.com, Jumat (17/4/2020).

BACA : Gawat! 30,7 Persen Kelurahan Yang Ada Di Banjarmasin Terpapar Covid-19

Muzaiyin mengatakan, saat ini pria tersebut sudah diisolasi di RSUD Ulin Banjarmasin dan statusnya masih pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Terkait kabar ada penjemputan oleh petugas medis Covid-19 dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, Camat Banjarmasin Timur ini membantah bahwa petugas medis tersebut menjemput ke rumah warga Kelurahan Kuripan itu.

“Kita belum berani mengatakan positif Covid-19, karena hasil tes swab dari rumah sakit belum keluar,” jelasnya.

Muzaiyin mengatakan, petugas medis dari puskesmas setempat yang mengenakan APD itu hanya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada keluarga yang sebelumnya tinggal dalam satu rumah PDP tersebut.

“Penjemputan itu tidak benar, petugas puskesmas hanya memberikan sosialisasi dan edukasi untuk memberikan penjelasan kepada keluarga. Tetapi memang SOP-nya harus pakai APD,” terangnya.

BACA JUGA : Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Ulin Tambah 9 Ruang ICU

Muzaiyin juga menuturkan, para keluarga dari PDP yang diisolasi di RSUD Ulin itu diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari ke depan. Meski telah dinyatakan sehat, sesuai hasil pemeriksaan dari petugas yang mendatangi ke rumah keluarga PDP tersebut.

“Petugas puskesmas ini memeriksa keluarga pasien dan keadaannya sehat. Tapi mereka tetap kita minta melakukan karantina mandiri,” ujarnya.

Camat Banjarmasin Timur ini sempat menyayangkan video yang menunjukkan petugas medis mengenakan APD lengkap dengan mobil ambulance tersebut berada di kawasan rumah keluarga PDP itu beredar luas di media sosial. Menurutnya, hal itu bisa mengganggu psikologis para keluarga nantinya.

Selain itu, Muzaiyin mengatakan, para keluarga PDP tersebut akan diberikan jaminan sosial seperti kebutuhan pokok selama menjalani masa karantina mandiri.

“Nanti dibantu oleh RT dan Kelurahan untuk menyerahkan kebutuhan pokok mereka,” pungkasnya.

BACA JUGA : Prihatin, Kepala Dinkes Sebut Tingkat Kematian Covid-19 di Banjarmasin Tertinggi di Dunia

Sementara itu, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Machli Riyadi mengatakan, pria tersebut saat ini masih berstatus PDP dan telah menjani perawatan di RSUD Ulin.

“Masih belum keluar hasilnya, statusnya masih PDP,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ini.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.