Penolakan Tempat Karantina Diduga Tertular Covid-19 Karena Kurang Sosialisasi dan Edukasi

0

ADANYA penolakan masyarakat terkait tempat yang akan dijadikan karantina orang terduga tertular Covid-19, disebabkan kurangnya sosialisasi dan edukasi atas bahaya dan manfaatnya.

SELAIN itu, sikap aparat yangterkesan terlalu berlebihan dalam menurunkan tim pengawalan jika ada orang terduga tertular Covid-19 sering memicu keterkejutan dan ketakutan di masyarakat.

“Banyaknya penolakan karena tim gugus kurang sosialisasi dan mengedukasi masyarakat,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin, Rabu (15/4/2020).

Seharusnya, lanjut ketua Komisi membidangi pendidikan, kesejahteraan, ketenagakerjaan dan kesehatan ini, tim gugus lebih banyak lagi memberikan sosialiasi dan edukasi. Sehingga masyarakat akan lebih paham lagi tentang persoalan untuk memutus penyebaran wabah virus corona ini.

BACA : Sempat Ditolak Warga, Gedung BTIKP Akhirnya Tetap Dijadikan Rumah Karantina ODP Covid-19

Begitu pula masyarakat lainnya harus mengetahui bahwa pasien ODP maupun PDP adalah merupakan korban yang harus dibantu tak tidak perlu dijauhi.

Politisi Gerindra ini juga menekankan satu hal sangat penting dan menyarankan agar saat pelaksanaan seperti ditempat atau lokasi karantina, tidak perlu membawa aparat yang berlebihan, seperti di HKSN Banjarmasin Utara, hanya ada dua atau tiga pasien, tetapi aparatnya berpuluh-puluh bahkan membangun kemah komando di lokasi.

BACA : Hasil Rapid Test Positif, Dua Camat Langsung Geruduk ODP Covid-19 Yang Masih Berjualan

“Ini seharusnya bisa dipertimbangkan tim gugus, dan saya sarankan ini tidak perlu seperti itu, karena bisa membuat masyarakat takut dan resah,” kata Lutfi.

Diapun menyebut, sebagai wakil rakyat di tingkat provinsi, tentunya tidak bisa serta merta lepas tangan atas persoalan ini. Sebab sudah tentu merupakan satu kesatuan tanggungjawab jika masyarakat tertimpa musibah apapun.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.