Permintaan Gula Meningkat, Stok di Gudang Kian Menipis

0

PERMINTAAN gula pasir oleh masyarakat di Kota Seribu Sungai saat ini cukup tinggi. Namun tak diimbangi dengan stok yang ada sehingga persediaan kian menipis. Terlebih hingga saat ini, gula impor jenis kristal putih dan raw sugar belum masuk ke Indonesia. Tak ayal hal inipun membuat distributor di Kalsel kelimpungan mencari tambahan pasokan gula.

KETUA Asosiasi Gula Bersatu Kalsel, H Aftahuddin mengakui, sudah sejak beberapa pekan ini pihaknya kesulitan mencari gula lokal, padahal permintaannya oleh masyarakat dan pelaku usaha sudah mulai tinggi sekarang.

“Beberapa hari lalu kita cari di Jatim kosong, ini lagi kita usahakan dapat dari daerah Jakarta. Semoga bisa dapat karena saat ini permintaan oleh masyarakat dan pelaku usaha sangat tinggi,” jelasnya, Selasa (17/3/2020).

BACA: Persetujuan Impor Gula Disetujui, Pengusaha Swasta Minta Diprioritaskan

Saat ini, untuk harga gula ditingkat distributor sudah menyentuh Rp 16.800 perkilo. Sedangkan untuk stoknya sendiri hanya berkisar diangka 150 sak, stok tersebut hanya cukup untuk memenuhi permintaan selama 1-2 hari kedepan.

“Semoga bisa dapat tambahan stok. Ini kita lagi upayakan untuk meminta Pemprov Kalsel agar bisa menyurati Kemendag supaya memprioritaskan Kalsel dalam pendistribusian gula lokal maupun impor agar harganya dipasaran bisa segera turun,” ungkapnya.

Penting diingat jika kondisi ini terus berlanjut maka dipastikan harga gula akan terus melambung dipasaran. Bahkan kemungkinan besar dapat menyentuh angka Rp 18.000 perkilo sama dengan 5 tahun silam. “Semoga hal ini tidak terjadi, karena jelas sangat merugikan masyarakat dan para pelaku usaha ,” tambahnya.

BACA JUGA: Bahan Baku Menipis, Harga Gula Dipasaran Melambung Tinggi

Sebelumnya, Kepala Disdag Kalsel Birhasani memprediksi kemungkinan besar gula impor yang sudah disetujui oleh Pemerintah bakal masuk ke Kalsel mulai April mendatang. Sepengetahuannya ada beberapa negara yang akan mensuplai gula impor ke Indonesia, salah satunya negara India dan Australia.

“Kita terus kordinasi dengan Kementrian Perdagangan. Semoga tidak ada masalah terkait pendistribusiannya agar harga gula dipasaran bisa segera ditekan,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.