Pedagang Obat dan Alat Kesehatan Kehabisan Masker

0

PEDAGANG alat kesehatan di Pasar Baru Permai, Banjarmasin, kehabisan stok masker untuk dijual. Kosongnya kain penutup hidung dan mulut ini, diduga akibat terkait masih merebaknya virus corona.

KARYAWAN toko alat kesehatan di kawasan itu, Zainal Ariffin, mengaku sudah lebih sepekan tidak punya stok masker untuk dijual. Kalau pun ada, sejak merebaknya virus corona, menurut Zainal, harganya melonjak hampir empat kali lipat.

Sebelumnya, saat masih memiliki stok, Zainal mengaku sempat menjual masker seharga Rp 60 Ribu sampai Rp 80 Ribu per kotak isi 50 lembar. Padahal, harga normalnya hanya Rp 20 Ribu per kotak. Paling mahal Rp 30 Ribu. “Tapi saya sekarang sudah tidak ada stok lagi untuk dijual. Sudah lebih dari seminggu ini kosong,” ujarnya.

Berbeda dengan Zainal, pemilik toko alat kesehatan lainnya di pasar yang sama, Ibrahim, mengaku masih punya stok masker untuk dijual. Tapi jumlahnya tidak banyak. Hanya satu kotak masker warna ungu.

“Harganya, saya jual Rp 130 Ribu. Karena belinya juga sudah mahal. Ini bukan dari distributor. Tapi orang yang jual ke saya. Terus saya jual lagi. Kalau ini laku terjual, saya sudah tidak punya stok lagi,” katanya.

Ibad,salah seorang pembeli masker di toko milik Ibrahim, mengaku sudah keliling ke banyak toko penjual alat kesehatan dan juga kosmetik. Tapi tidak mendapati yang menjual masker. “Sudah keliling tadi. Tidak ada yang jual. Di apotik juga kosong,” katanya.

Meski harganya cukup mahal, Ibad mengaku terpaksa membeli satu kotak masker tersebut. Menurutnya, masker itu pesanan teman-teman di tempatnya bekerja, sebuah bank swasta di Banjarmasin. “Tadi sempat tanya teman-teman di kantor. Dibeli atau tidak. Karena harganya lumayan. Tapi kata teman-teman, dibeli saja. Padahal, rencana mencari warna hijau. Namun yang ada warna ungu,” ujar Ibad.(jejakrekam)

Penulis Deden
Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.