Antisipasi Kebijakan Arab Saudi, Pemilik Travel Ubah Skedul
TERKAIT adanya kebijakan Arab Saudi yang untuk sementara menangguhkan masuknya wisatawan ke negaranya, baik untuk tujuan umrah atau kunjungan wisata, sebagai upaya mencegah virus Corona, tidak membuat pemilik usaha travel dan umrah di Kalsel merasa kuatir.
OWNER Travelindo Tour and Travel, H Supriadi kepada jejakrekam.com, Jumat (28/2/2020) mengatakan, kebijakan Pemerintah Arab Saudi ini sedikit agak terlambat. Mestinya, sebagaimana sikap beberapa negara lain, kebijakan itu sudah diambil semejak mulai mewabahnya virus Corona itu.
BACA : Virus Corona dan Prestasi
Menurut H Supriadi, Pemerintah Arab Saudi mestinya mempersiapkan perangkat, terutama di Bandara, untuk mendeteksi kalau ada jamaah yang terkena virus Corona. “Dengan demikian, sebelum masuk ke Arab Saudi itu bisa terdeteksi terutama di Bandara atau di Imigrasi. Dengan demikian, tak perlu ada pelarangan masuk, khususnya untuk jamaah umrah,” ujarnya.
Supriadi mengaku mendapat informasi bahwa Arab Saudi pada pertengahan Maret nanti sudah membuka kembali pintu masuk ke negaranya.
BACA JUGA : Fadjroel : Antisipasi Virus Corona, Ratusan WNI ABK MV World Dream Dievakuasi
“Jadi, ini sifatnya hanya temporer saja. Sebab, kalau sampai mereka tutup terlalu lama, saya pikir itu tidak akan terjadi. Kita mengetahui bahwa devisa Saudi itu sangat tergantung dari jamaah umrah dan haji. Apalagi sekarang dengan adanya kebijakan harga visa yang mahal, ini merupakan suatu devisa yang besar buat Pemerintah Arab Saudi setelah turunnya harga minyak. Jadi, saya berpikir kebijakan tersebut dan tidak akan lama,” katanya.
Terkait itu semua, tambah Supriadi, solusinya bagi perusahaan travel umrah adalah menskedule ulang jadwal keberangkatan jamaahnya. “Terutama yang di awal Maret kita geser ke akhir Maret, sambil menunggu perkembangan informasi dari pemerintah Arab Saudi,” ujarnya.
BACA LAGI : Ada Biaya untuk Pengurusan Visa Jamaah Haji dan Umroh
Supriadi kembali menyatakan prediksinya bahwa kebijakan penghentian masuk Arab Saudi ini tidak akan lebih dari 10 atau 15 hari. “Sebab, informasi yang saya dapat dari Arab Saudi, sekitar tanggal 14 Maret 2020 sudah dibuka kembali,” imbuhnya.(jejakrekam)