Bahan Baku Menipis, Harga Gula Dipasaran Melambung Tinggi

0

KEPALA Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel Bierhasani angkat bicara, terkait kenaikan harga gula yang membuat masyarakat dan pelaku usaha di Banua kembali resah.

MENURUT dia, adanya kenaikan harga gula sekarang disebabkan oleh bahan baku gula yaitu tebu, yang mulai menipis akibat sudah berakhirnya musim panen di daerah penghasil.

“Saat ini harga gula sudah menembus hingga diangka Rp 13.500 – Rp 14.000 perkilo. Harga tersebut sudah jauh melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp 12.500 perkilo,” ungkapnya, Rabu (19/2/2020).

BACA: Harga Gula Naik, Disperindag Kalsel: Bahan Baku Mulai Berkurang

Adapun permasalahan lainnya yang memperparah kenaikan harga gula di Kalsel adalah belum turunnya gula rafinasi, akibat belum disetujuinya izin penugasan distribusi gula rafinasi oleh Kementrian Perdagangan kepada para distributor di Kalsel.

“Suplai gula rafinasi sangatlah diperlukan untuk memback-up stok gula lokal yang semakin menipis, khususnya untuk keperluan industri makanan, kami juga sudah menyampaikan kepada Kementerian Perdagangan agar izin gula penugasan rafinasi ini bisa segera turun, “tambahnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahuddin mengaku, pihaknya bersama distributor lainnya di Banua sudah jauh-jauh hari mengajukan izin penugasan distribusi gula rafinasi kepada Kementrian Perdagangan. Namun hingga saat ini masih belum ada jawaban yang jelas terkait izin yang diajukan tersebut.

BACA JUGA:  Jasa Angkutan Kontainer Naik, Harga Gula Dan Minyak Goreng Ikut Melonjak

“Kami pelaku distributor mengharapkan masalah ini bisa diselesaikan dalam waktu dekat, apalagi untuk memenuhi kebutuhan jelang momen Ramadhan,” jelasnya.

Saat ini untuk stok gula digudang distributor di Kalsel hanya sebesar 1.000 Ton. Stok ini tentunya tidak cukup mengingat jelang momen Ramadhan biasanya permintaan gula akan naik 15 – 30 persen dibanding hari biasa.

“Makanya kami berharap banyak masalah ini bisa cepat selesai, sebab kalau tidak akan membuat harga gula semakin tidak terkendali lagi dipasaran,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.